Soal Pemecatan Akhyar, Akademisi USU Dinilai Tak Mempengaruhi Dukungan di Pilkada Medan


Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, Foto; Istimewa

AKTUALITAS.ID – Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, dipecat oleh PDIP karena dianggap tak loyal. Akademisi dari Departemen Ilmu Politik FISIP USU, Indra Fauzan PhD, menilai pemecatan tersebut tak mempengaruhi dukungan warga ke Akhyar dalam kontestasi Pilkada Medan.

“Dari situ kita sudah tahu bahwa cepat atau lambat surat pemecatan itu sudah akan keluar jadi saya rasa itu nggak terlalu berpengaruh (dukungan ke Akhyar),” ujar Indra ketika dihubungi, Minggu (9/8/2020).

Menurutnya, tindakan Akhyar yang berlabuh ke Partai Demokrat merupakan hal yang wajar. Pasalnya Akhyar sudah tidak mendapatkan tempat di PDIP yang mana lebih condong memilih ke salah satu kandidat yang juga menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution. Tentu, PDIP memberikan sanksi disiplin karena tidak boleh ada keanggotaan ganda bagi kader.

Indra menuturkan warga Medan merupakan pemilih yang cerdas dalam membaca situasi politik. Prestasi dan track record Akhyar selama menjabat sebagai plt wali kota Medan tetap akan menjadi pertimbangan.

“Masyarakat kota Medan nya juga bisa melihat track record Pak Akhyar selama 5 tahunnya apa yang sudah dibuatnya untuk kota Medan. Tentunya masyarakat kota Medan akan melihat itu tidak serta merta mereka melihat Bobby yang mereka anggap tidak berpengalaman,” kata Indra.

“Tapi saya rasa pengalaman itu bisa jadi bumerang juga bagi Pak Akhyar karena kan selama ini orang akan bertanya Pak Hari ini melakukan apa sih selama 5 tahun ini, gitu masyarakat akan bertanya seperti itu,” imbuhnya.

Sebelumnya, pemecatan Akhyar tertera dalam salah satu poin di Surat Keputusan DPP PDIP tentang penyesuaian struktur dan komposisi DPD PDIP Sumut. SK bernomor 29-A/KPTS-DPD/DPP/VIII/2020 itu diteken Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>