Ingin Buka Hubungan dengan Israel, Oman Takut Dimusuhi Iran


Kesultanan Oman dilaporkan diam-diam berniat untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, tetapi mereka khawatir hubungan bilateral yang terjalin baik dengan Iran bakal retak jika hal itu dilakukan.

Informasi itu disampaikan oleh sebuah sumber di Uni Emirat Arab (UEA) kepada surat kabar Israel, Israel Hayom. Dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (17/9), surat kabar itu melaporkan Oman saat ini adalah satu-satunya negara di kawasan Teluk yang mempunyai hubungan bilateral dengan Iran.

Sumber itu menyatakan Bahrain yang baru mengikat perjanjian normalisasi hubungan dengan Israel juga sebenarnya meragukan keputusan itu. Sebab, dua pertiga penduduk di negara itu adalah kaum Syiah.

Sedangkan Iran dinilai menjadi “kiblat” bagi kelompok Syiah di dunia.

“Maka dari itu, sejumlah negara akan segera mengikuti langkah yang sama,” demikian isi laporan Israel Hayom.

Pada 2018, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengunjungi Oman dan bertemu dengan Sultan Qaboos.

Kepala Badan Intelijen Israel (Mossad), Yossi Cohen, mengklaim bahwa sejumlah negara Arab akan mengikuti jejak UEA dan Bahrain dengan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

Cohen bahkan sempat mengklaim bahwa Oman akan segera menyusul jejak UEA dan Bahrain.

Di sisi lain, sejumlah diplomat Timur Tengah meyakini Arab Saudi tidak bakal melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, karena terikat janji memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Akan tetapi, jika Saudi memutuskan melakukan normalisasi dengan Israel, maka bisa membuat peta politik berubah. Sebab Iran tidak bakal tinggal diam dan kemungkinan kondisi itu akan menjadi senjata mereka untuk melakukan propaganda untuk menggalang dukungan terhadap Palestina.

Selain itu, jika hal tersebut terjadi, maka kemungkinan besar juga akan dimanfaatkan menjadi propaganda oleh kelompok-kelompok radikal seperti Al-Qaidah dan ISIS.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>