Kabareskrim: Demo Omnibus dan Massa Rizieq Disebut Penyebab Lonjakan Covid


Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Foto: Istimewa

AKTUALITAS.ID – Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabaresrkim) Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo mewanti-wanti jajaran kepolisian dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mengawasi penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 dengan saksama.

Peringatan itu ia sampaikan untuk mengantisipasi potensi kenaikan kasus positif Covid-19 akibat helatan politik yang digelar Desember ini.

Listyo berkaca dari sejumlah kegiatan yang mendatangkan kerumunan sebelumnya, yang disebut menyumbang angka lonjakan kasus.

“Karena beberapa waktu yang lalu terjadi kegiatan yang kami lihat di lapangan ini berdampak langsung [pada penambahan kasus],” kata Listyo dalam rapat bersama Bawaslu RI, Jakarta, Rabu (3/12/2020).

“Adanya demo pasca-Omnibus Law, kemudian kegiatan rekan-rekan yang melaksanakan kegiatan kampanye dengan kegiatan yang bersifat pertemuan langsung,” lanjut dia lagi.

Selain menyebut unjuk rasa penolakan Undang-undang Cipta Kerja Omnibus Law pada Oktober lalu, jenderal bintang tiga ini juga menyinggung kerumunan akibat kepulangan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab pada 10 November 2020.

“Lalu kegiatan yang terakhir kemarin, kami lihat, klaster baru dengan kedatangan MRS [Muhammad Rizieq Shihab] di Bandara [Soekarno-Hatta], Petamburan dan kemudian Megamendung, ini juga menambah angka Covid-19,” ujar dia.

Suasana di Markas FPI di kawasan Petamburan, Jakarta, Sabtu, 14 November 2020. Ratusan otang mulai berdatangan untuk mengikuti acara maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pernikahan puteri Rizieq Shihab. CNN Indonesia/Bisma SeptalismaSuasana di Markas FPI di kawasan Petamburan, Jakarta, Sabtu, 14 November 2020.(Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma)

Listyo mengingatkan, situasi pandemi Covid-19 saat ini harus ditanggapi serius. Sehingga, dia meminta agar pencegahan kerumunan massa menjadi perhatian.

“Ini saya ingatkan kepada rekan-rekan dan ini buka main-main, artinya memang sesuatu yang harus kita waspadai,” tegas dia.

Pilkada 2020 akan menyerentakkan 270 pemilihan dalam satu hari. Sebanyak 100.359.152 pemilih di 309 kabupaten/kota akan terlibat dalam Pilkada tahun ini yang digelar di tengah wabah.

Pencoblosan dan penghitungan suara yang bakal digelar 9 Desember digadang-gadang menjadi Pilkada dengan jumlah daerah terbanyak dan, Pilkada pertama kali yang dilaksanakan di tengah pandemi.

Adapun selama tahapan pelaksanaan hingga kini lebih 100 petugas KPU dan Bawaslu diketahui terinfeksi virus corona.

Sementara itu, hasil investigasi Ombudsman RI terhadap 31 KPUD juga mendapati sebanyak 72 persen atau 22 KPUD di antaranya belum menyalurkan Alat Pelindung Diri (APD) pencegahan Covid-19 ke petugas di masing-masing kecamatan.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>