Berita
Dalam Kampanye Partai Republik, Trump Klaim Menang Pemilu
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengklaim memenangkan pemilihan presiden 3 November lalu meski perolehan suara memperlihatkan rivalnya, Joe Biden, unggul suara elektoral dan popular yang sangat jauh. Dalam kampanye Partai Republik di Valdosta, Georgia, Trump mengatakan kepada kerumunan pendukung bahwa ia pada akhirnya akan tetap menang. “Kami memenangkan pemilihan umum ini. Kami masih akan […]
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengklaim memenangkan pemilihan presiden 3 November lalu meski perolehan suara memperlihatkan rivalnya, Joe Biden, unggul suara elektoral dan popular yang sangat jauh.
Dalam kampanye Partai Republik di Valdosta, Georgia, Trump mengatakan kepada kerumunan pendukung bahwa ia pada akhirnya akan tetap menang.
“Kami memenangkan pemilihan umum ini. Kami masih akan memenangkannya,” kata Trump pada Sabtu (5/12) waktu setempat.
“(Hasil pemilu) itu curang. Itu adalah hasil kesepakatan,” papar Trump menambahkan merujuk pada kemenangan Biden.
Trump berkampanye di Georgia demi mendukung dua kandidat politikus Partai Republik yang tengah menghadapi putaran dua pemilihan Senat pada 5 Januari mendatang.
Putaran dua pemilihan Senat akan memutuskan apakah Partai Republik atau Demokrat yang akan mengendalikan Senat.
“Para pemilih di Georgia akan menentukan partai mana yang menjalankan setiap komite, menulis setiap undang-undang, mengontrol setiap dolar pembayar pajak,” kata Trump seperti dikutip AFP.
“Secara sederhananya, Anda akan memutuskan apakah anak-anak Anda akan tumbuh di negara sosialis atau apakah mereka akan tumbuh di negara bebas,” ujarnya.
Sejumlah politikus Republik cukup khawatir sikap ngotot Trump mengklaim kemenangan pemilu dapat mengurangi simpati pemilih.
Meski telah menyetujui masa transisi pemerintahan baru ke tangan Biden, Trump masih belum mengakui kekalahannya di pemilu.
Lihat juga: Joe Biden Minta Trump Hadiri Pelantikannya demi Citra AS
Ia bersama tim kuasa hukum masih berupaya menempuh jalur hukum menggugat hasil pemilu yang dinilainya curang.
Georgia merupakan negara bagian kubu Partai Republik. Namun, Biden berhasil memenangkan perolehan suara di Georgia dengan hanya di bawah 12 ribu suara dalam pemilihan 3 November lalu.
Biden menjadi kandidat presiden Partai Demokrat setelah Bill Clinton pada 1992 yang memenangkan perolehan suara di negara bagian kubu Republik.
Tak terima dengan hasil tersebut, Trump disebut menelepon Gubernur Georgia, Brian Kemp, dan memaksa dirinya meyakinkan legislator negara bagian untuk membatalkan kemenangan Biden di wilayah itu.
-
EKBIS06/12/2025 09:30 WIBDaftar Harga Emas Antam 6 Desember 2025 per Gram dan Pecahan Lengkap
-
JABODETABEK06/12/2025 05:30 WIBCuaca Jakarta Akhir Pekan: Hujan Merata di Selatan hingga Utara
-
NUSANTARA06/12/2025 10:30 WIBErupsi Semeru: Banjir Lahar Dingin Rusak Rumah dan Fasilitas di Lumajang
-
NUSANTARA05/12/2025 23:00 WIBMobil Travel Terguling di Bali, 13 Wisatawan China Terluka
-
OASE06/12/2025 05:00 WIBMakna Surat An-Najm dan Hubungannya dengan Peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad SAW
-
NUSANTARA06/12/2025 06:30 WIBSungai Citarum Meluap, Ribuan Warga di 3 Kecamatan Bandung Terendam Banjir
-
NUSANTARA06/12/2025 12:30 WIBDikepung Banjir dan Longsor, Pemkab Bandung Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari
-
RAGAM06/12/2025 20:00 WIBPetroChina Fhising Club – WMI Gelar Fishing Gathering dan Santunan Anak Yatim