Kapal Perang AS Akan Lebih Tegas Dalam Ambisi Ekspansionis China di LCS


Ilustrasi, Kapal perang Amerika Serikat, USS McCampbell dengan senjata rudal. Foto/REUTERS/John Harris/US Navy/Handout

Angkatan Laut Amerika Serikat memperingatkan bahwa kapal perangnya akan lebih tegas dalam menanggapi ambisi ekspansionis Beijing di Laut China Selatan (LCS).

Dalam dokumen penetapan tujuan untuk Angkatan Laut AS, Marinir, dan Penjaga Pantai tahun-tahun mendatang, Pentagon menekankan bahwa beberapa negara terutama Rusia dan China, telah “memperebutkan keseimbangan kekuatan di wilayah-wilayah utama dan berusaha merusak tatanan dunia”.

“Pasukan Angkatan Laut kami yang dikerahkan secara global berinteraksi dengan kapal perang dan pesawat China dan Rusia setiap hari,” bunyi dokumen itu.

Dokumen juga mencatat “meningkatnya agresivitas” dua negara itu dan menyebut China sebagai “ancaman strategis jangka panjang yang paling mendesak”.

Guna mempertahankan keunggulan strategis atas Angkatan Laut China, Angkatan Laut AS berencana memodernisasi kekuatan tempur dengan kapal yang lebih kecil, lebih gesit, dan bahkan dapat diujicobakan dari jarak jauh.

Angkatan Laut AS mengatakan kekuatan tempur angkatan laut China telah bertambah tiga kali lipat hanya dalam dua dekade terakhir.

“(Kapal-kapal AS juga akan) menerima risiko taktis yang diperhitungkan dan mengadopsi postur yang lebih tegas dalam operasi kami sehari-hari,” tulis dokumen itu.

Dilansir AFP, Jumat (18/12), Laksamana Muda Angkatan Laut Jay Bynum menilai langkah itu “lebih responsif dan lebih tegas”.

“Di masa lalu, sikap kami adalah de-eskalasi. Kami akan berpaling dan akan meminimalkan risiko dalam kontak individu,” ujarnya.

Insiden terbaru antara pasukan Angkatan Laut AS dan China terjadi pada akhir Agustus. Saat itu Beijing mengatakan telah mengusir kapal perang Amerika dari kepulauan Paracel di LCS yang disengketakan.

Untuk melawan China, AS lebih sering mengirim kapal ke wilayah tersebut melakukan operasi “kebebasan navigasi”.

Sebagaimana diketahui, negara-negara Asia Tenggara termasuk Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam kerap bentrok dengan China atas klaim mereka di hampir semua pulau di LCS.

Selain itu, dokumen Pentagon juga menetapkan bahwa Angkatan Laut AS akan sering muncul di perairan Pasifik.

“(Kami) akan mendeteksi dan mendokumentasikan tindakan saingan kami yang melanggar hukum internasional, mencuri sumber daya, dan melanggar kedaulatan negara lain,” kata dokumen tersebut.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>