Untuk Bangun UNUSIA, Luhut Hibahkan 10 Hektare Lahan untuk PBNU


Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan,AKTUALITAS.ID/Munzir

AKTUALITAS.ID – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) mendapat hibah tanah seluas 10 hektare di kawasan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tanah itu milik PT Sentul City untuk dibangun Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan proses lahan dihibahkan PT Sentul City tersebut. Luhut mengatakan, hibah tanah itu merupakan janjinya kepada mendiang mantan ketua umum PBNU Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Janji itu dikatakan Luhut kepada Gus Dur saat masih menjabat Presiden ke-4 RI. Luhut saat itu mengusulkan membuat sekolah bagi warga NU yang berkualitas.

“Beliau saat itu sangat antusias dan mengamini usulan saya,” kata Luhut dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/1/2021).

Luhut kemudian mulai mencari lahan yang dianggap pas untuk pembangunan Universitas NU setelah mendapat respons positif dari Gus Dur. Sampai akhirnya, Luhut bercerita, dia bertemu lagi dengan Trenggono Ting, pemilik PT Sentul City dan mengutarakan agar menghibahkan tanahnya untuk dijadikan universitas NU.

“Dan akhirnya momen yang saya nanti-nantikan itu tiba. Saya menepati janji yang saya buat dengan guru saya. Didampingi salah satu putri Almarhum Gus Dur, Mbak Yenny Wahid, saya menyaksikan langsung proses hibah tanah seluas 10 hektare di daerah Jonggol Kabupaten Bogor untuk kemudian dibangun Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA),” sambung Luhut.

Ia menuturkan, pembangunan UNUSIA terjadi atas kerja sama antara PBNU dengan beberapa pihak, salah satunya adalah PT Sentul City.

“Saya diterima langsung oleh ketum PBNU, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj dan didampingi oleh para pengurus PBNU,” kata Luhut.

“Beliau ikut semangat karena inilah momen yang sangat ditunggu-tunggu yaitu kebersamaan melaksanakan program sesuai dengan hasil Muktamar Jombang yang menekankan fokus kepada tiga aspek, yaitu pendidikan, kesehatan, dan ekonomi rakyat kecil,” ujar Luhut.

Di depan para pengurus PBNU, Luhut sampaikan keseriusannya untuk ikut serta terlibat dalam perencanaan pembangunan UNUSIA. Ia mengatakan ingin ada perencanaan yang apik, dalam tahapan pembangunannya.

“Maka dari itu para pengurus PBNU saya usulkan untuk merumuskan dan menentukan seperti apa ‘grand design’nya, jika sudah disepakati nanti kita cari siapa yang mendesain untuk membuat masterplan dari pembangunan UNUSIA ini.”

Ia berharap kampus ini dapat melahirkan banyak intelektual yang menjunjung tinggi kebhinnekaan, religiusitas yang nasionalis dan tentunya berbudaya. Sesuai dengan jati diri warga Nahdliyin yang religius namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya nusantara.

“Saya percaya hal ini bisa diwujudkan, karena PBNU selalu dinaungi oleh semangat kepemimpinan yang mengayomi antar sesama. Sehingga dengan keberadaan UNUSIA ini menjadi rumah bagi para cendekiawan dan intelektual yang memiliki misi kemanusiaan yaitu menjunjunjung tinggi kepedulian dan toleransi terhadap sesama anak bangsa,” pungkasnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>