Untuk Sudutkan Rusia, Putin Tuduh Negara Barat Gunakan Navalny


Presiden Rusia Vladimir Putin (Mikhail Klimentyev/Pool Photo via AP)

Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh negara Barat menggunakan isu peracunan hingga penahanan aktivis Alexei Navalny untuk “menyudutkan” negaranya.

“Musuh kami selalu mengandalkan dan menggunakan orang-orang yang ambisius dan haus kekuasaan,” kata Putin dalam wawancara dengan media Rusia Rossiya 24 yang disiarkan pada Minggu (14/2).

Putin menyatakan bahwa gelombang protes baru-baru ini yang berlangsung di penjuru Rusia merupakan hasutan asing akibat “kelelahan, frustasi, dan ketidakpuasan” yang timbul akibat pandemi virus corona.

Demonstrasi tersebut berlangsung akibat penentangan terhadap penahanan Navalny setelah dirinya pulang berobat dari Jerman

Putin menganggap banyak “keberhasilan” Rusia mulai dari sektor militer hingga pengelolaan krisis corona dan pengembangan vaksin Covid-19 Sputnik V “mulai mengganggu” musuh-musuh negaranya.

“Semakin kuat kita, semakin kuat kebijakan penahanan ini,” ujar Putin seperti dikutip AFP.

Navalny adalah salah satu tokoh oposisi yang vokal mengkritik Putin, dia sudah beberapa kali ditahan Rusia.

Navalny kembali ditahan setibanya di Moskow pada Januari lalu setelah melakukan perawatan dan pemulihan di Jerman usai diduga diracun dengan zat saraf Novichok.

Penahanan Navalny mengundang kecaman terutama dari negara Barat dan demonstrasi yang kian meluas di dalam negeri Rusia.

Sejauh ini, aparat keamanan Rusia dilaporkan telah menahan lebih dari 3.400 demonstran.

Uni Eropa bahkan tengah mempertimbangkan menjatuhkan sanksi kepada Rusia terkait penahanan Navalny.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>