AKTUALITAS.ID – Pemilihan umum Rusia 2024 telah menjadi sorotan global dengan antusiasme yang tinggi dari warga Rusia meskipun aksi demonstrasi menarik perhatian pada hari terakhir pemungutan suara. Proses pemilihan yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 15 hingga 17 Maret 2024, mencatat partisipasi pemilih sebesar 61,37 persen pada pukul 09.45 waktu Moskow.
Aksi demonstrasi yang digagas oleh para kritikus, termasuk Yulia Navalnaya, istri mendiang aktivis Alexei Navalny, memberikan warna tersendiri pada tahap akhir pemungutan suara. Para demonstran dipicu untuk menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap Presiden Vladimir Putin dengan mengunjungi tempat pemungutan suara tepat pada tengah hari.
Yulia Navalnaya, dalam sebuah video yang diunggah ke YouTube, mengajak warga Rusia untuk mengekspresikan keberatan mereka dengan cara merobek surat suara, menulis “Alexei Navalny” di kertas suara, atau memilih salah satu dari tiga kandidat oposisi yang melawan Putin. Meskipun ada skeptisisme terhadap kandidat oposisi yang dianggap sebagai ‘boneka’ Kremlin, namun aksi ini dianggap sebagai bentuk protes yang signifikan.
Pemilu Rusia 2024 menampilkan empat kandidat utama, termasuk Presiden petahana Vladimir Putin, Leonid Slutsky dari Partai Demokrat Liberal Rusia, Vladislav Davankov dari Partai Rakyat Baru, dan Nikolai Kharitonov dari Partai Komunis. Putin, yang telah memimpin Rusia sejak 2000, dianggap sebagai favorit untuk kembali memimpin negara tersebut.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia Ella Pamfilova menegaskan bahwa pemungutan suara diawasi oleh 1.115 pengamat dan pakar internasional dari 129 negara untuk memastikan proses yang adil dan transparan.
Hasil pemilihan diperkirakan akan diumumkan setelah penutupan TPS pada pukul 8 malam waktu Moskow, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang arah politik Rusia ke depan. (YAN KUSUMA/RAFI)
