BIN: Pelaku Bom Bunuh Diri di Depan Gereja Katedral Makassar Sudah Jadi Incaran Aparat


Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto

AKTUALITAS.ID – Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto menyatakan, pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan sudah menjadi incaran aparat.

Menurut dia, aksi terorisme di wilayah Sulawesi Selatan sudah terindikasi sejak 2015 dengan ratusan jemaah dibaiat oleh ISIS.

“Pelaku kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral hari ini sebelumnya memang dalam pengejaran aparat keamanan,” kata Wawan dalam keterangan tertulis, Minggu (28/3/2021).

Lanjut dia, hingga saat ini masih terdekat beberapa kelompok yang diduga ikut serta dalam aksi terorisme belum tertangkap. Bahkan masih dalam pengejaran.

“Penangkapan sejumlah pelaku teroris di Makassar yang sebagian merupakan anggota dan simpatisan dari eks ormas tertentu terus didalami,” ucapnya.

Selanjutnya, kata dia, pada awal Januari 2021 sebanyak sekitar 20 terduga teroris jaringan JAD ditangkap Polda Sulsel dan Densus 88. Puluhan orang tersebut terlibat pendanaan pelaku bom bunuh diri di Filipina.

Karena hal itu, dia mengharapkan kejadian tersebut segera teratasi hingga akar-akarnya.

“Mengimbau masyarakat agar tenang, serahkan ke aparat penegak hukum untuk mengusutnya,” jelas dia.

Sebelumnya, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam mengatakan terdapat seorang warga yang meninggal dunia dalam peristiwa bom bunuh diri yang terjadi pada pukul 10.30 Wita itu.

“Yang meninggal itu sudah dipastikan pelaku bom bunuh diri,” kata Merdisyam di lokasi kejadian.

Tak hanya itu, dalam peristiwa tersebut, turut menelan korban luka parah yang jumlahnya sekitar 9 orang masing-masing 5 orang petugas gereja dan 4 orang jemaah gereja.

“Mereka ada yang dirawat di Rumah Sakit Pelamonia, Bhayangkara dan Stella Maris,” terang Merdisyam.

Sementara itu, Ketua Panitia Paskah Gereja Katedral, Brilian menyebutkan, ada 5 orang yang menjadi korban luka saat ledakan bom bunuh diri itu terjadi. Dia juga menyebutkan bahwa selain jemaat, pengurus gereja ikut jadi korban.

“Iya ada 5 orang tadi,” ucapnya.

Seluruh korban itu kemudian dilarikan ke dua rumah sakit berbeda. Brilian mengatakan bahwa dua rumah sakit itu adalah RS Stella Maris dan RS Siloam.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>