Berita
Atasi Kekerasan Anti-Asia di AS, Biden Turun Tangan
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, akhirnya buka suara terkait kekerasan terhadap penduduk ras Asia yang belakangan meningkat di Negeri Paman Sam. Biden mengatakan pemerintah dan warga AS tidak bisa diam melihat lonjakan kekerasan terhadap komunitas Asia di negara tersebut. “Kita tidak bisa diam melihat kekerasan terhadap warga Amerika-Asia terus meningkat. Serangan-serangan ini sangat salah dan […]
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, akhirnya buka suara terkait kekerasan terhadap penduduk ras Asia yang belakangan meningkat di Negeri Paman Sam.
Biden mengatakan pemerintah dan warga AS tidak bisa diam melihat lonjakan kekerasan terhadap komunitas Asia di negara tersebut.
“Kita tidak bisa diam melihat kekerasan terhadap warga Amerika-Asia terus meningkat. Serangan-serangan ini sangat salah dan tidak mencerminkan nilai Amerika, ini harus berhenti,” kata Biden melalui kicauan di Twitter.
Dalam kicauannya itu, Biden mengatakan pemerintah AS tengah membentuk upaya baru demi menegakkan undang-undang kejahatan rasial dan penegakan hukum terhadap kejahatan tersebut melalui Kementerian Kehakiman.
Salah satu upaya lainnya, Gedung Putih juga menyisihkan uang sebesar US$49,5 juta dari dana bantuan pandemi virus corona (Covid-19) untuk membiayai program komunitas di AS yang membantu para korban kekerasan anti-Asia.
Dana tersebut akan digunakan untuk “layanan dan program berbasis komunitas dan budaya khusus bagi korban kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual”.
AS juga membentuk satuan tugas baru di setiap fasilitas kesehatan yang didedikasikan untuk melawan xenofobia terhadap orang Asia.
Tindakan ini diambil pemerintahan Biden setelah insiden kekerasan yang menargetkan komunitas Asia di Amerika terus meningkat terutama sejak pandemi virus corona terjadi. Sebab, pendahulu Biden, Presiden Donald Trump, kerap menyebut virus corona sebagai “virus Wuhan” atau “virus China” yang dinilai sedikit banyak membentuk stigma masyarakat terhadap komunitas Asia di AS.
Penembakan yang terjadi di tiga panti pijat di Atlanta pada awal Maret lalu pun menjadi titik puncak amarah komunitas Asia di AS. Insiden itu menewaskan delapan orang, termasuk enam perempuan Asia.
Sejak itu beberapa kekerasan rasisme terhadap keturunan Amerika-Asia terjadi secara sporadis. Di New York, seorang pria tiba-tiba menyiksa perempuan lansia keturunan Asia yang tengah berjalan di depannya.
Insiden itu dilaporkan terjadi pada Senin (29/3) sore waktu setempat. Saat itu korban yang berusia 65 tahun dan identitasnya dirahasiakan tiba-tiba diserang seorang lelaki saat sedang berjalan kaki.
Dari rekaman video terlihat pelaku menyerang dengan cara menendang perut hingga korban terjatuh.
Pelaku lantas menendang wajah korban berkali-kali. Setelah itu pelaku pergi begitu saja. Korban dilarikan ke rumah sakit setelah dibantu beberapa orang. Menurut laporan dia mengalami cedera berat.
-
Ragam11 jam lalu
Gangguan Tidur Tingkatkan Risiko Demensia pada Lansia
-
Multimedia23 jam lalu
FOTO: Maximus Blusukan Temui Masyarakat Kwamki Narama
-
Multimedia4 jam lalu
FOTO: DKPP Lantik 228 TPD untuk Pilkada 2024
-
POLITIK8 jam lalu
Bahlil: Partai Golkar Siap Sambut Kehadiran Jokowi
-
POLITIK2 jam lalu
BSSN: Serangan Ransomware Jadi Ancaman Utama dalam Pilkada 2024
-
Ragam12 jam lalu
LISA BLACKPINK Siap Temui Penggemar di Fan Concert Jakarta 15 November
-
Nusantara10 jam lalu
Gelar Jumat Berkah, Peggi Pattipi Ajak Masyarakat Mimika Tingkatkan Kepedulian
-
Jabodetabek17 jam lalu
Layanan SIM Keliling di Jakarta Hari Ini, Berikut Lokasi dan Persyaratannya