Berita
Sekjen PDIP: Perjanjian Batu Tulis Sudah Selesai Pada Pemilu 2009
AKTUALITAS.ID – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, perjanjian batu tulis yang pernah dibuat oleh Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto sudah selesai pada Pemilu 2009. Syaratnya saat itu tidak terpenuhi. “Kalau prasasti batu tulis yang dimaksudkan dalam konteks politik Pak Prabowo-Bu Mega, ya pemilu sudah selesai 2009,” ujar Hasto dalam diskusi daring, Jumat (28/5/2021). […]
AKTUALITAS.ID – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, perjanjian batu tulis yang pernah dibuat oleh Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto sudah selesai pada Pemilu 2009. Syaratnya saat itu tidak terpenuhi.
“Kalau prasasti batu tulis yang dimaksudkan dalam konteks politik Pak Prabowo-Bu Mega, ya pemilu sudah selesai 2009,” ujar Hasto dalam diskusi daring, Jumat (28/5/2021).
Syarat perjanjian batu tulis itu, kata Hasto, tidak dipenuhi karena terbukti pasangan Megawati-Prabowo kalah dalam Pemilu 2009.
“Sehingga syarat-syarat untuk menjalankan pemerintahan bersama ketika menang pemilu kan terbukti saat itu kita kalah, meskipun sekarang karena konflik internal Partai Demokrat mulai ada suara-suara yang menggugat bahwa kemenangan pemilu 2004-2009 ternyata penuh dengan manipulasi,” ucap Hasto.
Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menanggapi terkait isu perjanjian batu tulis jilid II antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. Muzani hanya bilang, bahwa perjanjian tersebut hanyalah bagian dari sejarah politik masa lalu saja.
Perjanjian batu tulis merupakan perjanjian antara Megawati dan Prabowo saat berpasangan di Pilpres 2009. Salah satu isinya adalah Megawati mendukung Prabowo sebagai Capres pada 2014. Tapi, hal tersebut tidak terlaksana.
“Perjanjian batu tulis yang ditandatangani itu adalah perjanjian yang ditandatangani tahun 2009. Dan itu berlaku untuk agenda politik tahun 2014. Jadi perjanjian batu tulis adalah sejarah yang kalau kita anggap tahun 2024 ini saya kira ya kita mengingat mengingat saja,” katanya di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (27/5).
“Jadi itu sebuah kesepakatan ditandatangani tahun 2009 untuk agenda politik tahun 2014,” sambungnya.
Muzani menyebut, bahwa Gerindra tak ingin mengungkit masa lalu. Dia bilang, perjanjian batu tulis adalah momen yang sudah lewat.
“Momentumnya sudah lewat, waktunya sudah lewat, jadi kita tidak ingin mengungkit, mengungkap atau mempermasalahkan masalah itu. Karena sebagai sebuah momentum, itu sudah lewat,” ucapnya.
-
POLITIK18 jam lalu
Megawati Siap Turun Tangan Jika Hasto Ditangkap, KPK: Proses Hukum Berjalan Sesuai Aturan
-
EkBis23 jam lalu
Menko AHY Soroti Pentingnya Infrastruktur Berkelanjutan untuk Perekonomian Indonesia
-
POLITIK21 jam lalu
Heddy Luqito: Selama Tahun 2024 DKPP Pecat 66 Penyelenggara
-
POLITIK19 jam lalu
Mardiono: Muktamar PPP Dipercepat untuk Persiapan Pemilu 2029
-
Ragam24 jam lalu
Gus Miftah Berangkatkan Ibadah Umrah Penjual Es Teh Sunhaji yang Viral di Medsos
-
POLITIK17 jam lalu
KPU Tentukan Pilkada Ulang 27 Agustus 2025 untuk Daerah yang Dimenangkan Kolom Kosong
-
Jabodetabek20 jam lalu
Cemburu Melanda, Pria di Bekasi Siram Mantan Pacar dengan Air Keras
-
EkBis18 jam lalu
OJK: Tidak Ada Lonjakan Utang Pinjol Jelang Libur Natal dan Tahun Baru