Karena Lonjakan Kasus Infeksi Covid-19 Varian Delta, Prancis Putuskan Tunda Cabut Pembatasan


Polisi mengatur truk barang saat perbatasan Prancis ditutup karena strain baru Covid-19. (Foto: CNBC)

Pada Rabu, Prancis memutuskan menunda pelonggaran pembatasan Covid-19 di wilayah barat daya negara itu di tengah lonjakan kasus karena virus corona varian Delta. Sementara penasihat ilmiah terkemuka pemerintah mengatakan gelombang keempat virus kemungkinan karena munculnya varian Delta ini.

Pakar ilmiah dan medis mengatakan varian Delta lebih mudah menular daripada varian virus lainnya. Penyebaran cepat varian Delta di seluruh dunia menyebabkan beberapa negara memberlakukan kembali pembatasan perjalanan.

Juru bicara pemerintah Prancis, Gabriel Attal mengatakan tingginya penyebaran varian Delta di wilayah Landes di barat daya Prancis mendorong ditundanya pelonggaran pembatasan sampai hingga 6 Juli yang telah ditetapkan di wilayah tersebut.

Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran mengatakan awal pekan ini, varian Delta sekarang mewakili sekitar 20 persen kasus Covid di Prancis.

“Kami tidak ingin mengambil risiko memulai kembali epidemi. Ini berarti pelonggaran tindakan pembatasan yang berlangsung hari ini di tingkat nasional ditunda di Les Landes hingga setidaknya 6 Juli,” jelasnya, dikutip dari France 24, Kamis (1/7).

Attal menambahkan, pemerintah memiliki tanggung jawab bagaimana menghindari gelombang keempat wabah, salah satunya dengan meningkatkan vaksinasi.

Sebelumnya, Profesor Jean-François Delfraissy, penasihat ilmiah terkemuka pemerintah Prancis, mengatakan penyebaran varian Delta berarti Prancis kemungkinan akan memicu gelombang Covid keempat – meskipun lebih ringan dari tiga gelombang sebelumnya.

Peringatan Delfraissy juga disuarakan ahli epidemiologi Arnaud Fontanet, yang juga memperkirakan gelombang keempat Covid pada September atau Oktober.

Pada Rabu, ptoritas kesehatan Prancis melaporkan 2.457 kasus baru, tertinggi sejak 11 hari, dan rata-rata pergerakan tujuh hari dari infeksi baru harian kini naik untuk hari ketiga berturut-turut, menjadi 1.854.

Angka itu berdiri di atas ambang batas 40.000 pada 10 pekan lalu.

Prancis melaporkan lebih dari 111.000 kematian akibat Covid-19 – jumlah kematian akibat Covid-19 tertinggi kesembilan di dunia. 

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>