Akibat Varian Delta, Iran Terancam Masuk Gelombang Lima Covid


Ulama garis keras, Ebrahim Raisi, terpilih sebagai presiden Iran. Foto/The Guardian

Presiden Hassan Rouhani mengaku khawatir Iran akan dilanda gelombang kelima pandemi Covid-19 karena kemunculan virus corona varian Delta.

“Dikhawatirkan kita akan mengalami gelombang kelima di seluruh negara karena varian Delta menyebar di selatan,” ujar Rouhani, sebagaimana dikutip , Sabtu (3/7).

Saat ini, Iran memang masih terus berjuang meredam lonjakan Covid-19. Begitu tinggi tingkat penularan, kasus kematian akibat Covid-19 di Iran menjadi yang tertinggi di kawasan Timur Tengah.

Lebih dari 84 ribu orang di Iran meninggal akibat Covid, sementara 3,2 juta warga terdeteksi terinfeksi virus corona.

Dengan tingkat penularan tinggi ini, Kementerian Kesehatan Iran memasukkan nama ibu kota, Teheran, ke dalam klasifikasi merah, kategori tertinggi dalam risiko penularan Covid-19.

Tak hanya itu, provinsi-provinsi di tenggara Iran, seperti Fars, Hormozgan, Kerma, dan Sistan-Baluchistan juga kini masuk kategori merah.

Di tengah lonjakan kasus ini, Iran kesulitan mengimpor vaksin Covid-19 untuk 83 juta penduduk di negaranya karena perekonomian tertekan berbagai sanksi dari Amerika Serikat.

Hingga saat ini, baru 1,7 juga orang di Iran yang sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19, sementara 4,4 warga lainnya baru disuntik satu kali.

Untuk mengatasi kekurangan ini, Iran memproduksi dua vaksin dalam negeri. Rouhani berharap program vaksinasi akan lebih baik.

“Jika Tuhan berkehendak, situasi vaksinasi akan membaik mulai pekan depan,” kata Rouhani.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>