Survei LSI: Kepercayaan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Tangani Pandemi Alami Penurunan


Presiden Joko Widodo

AKTUALITAS.ID – Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru. Mengenai kepercayaan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam menangani pandemi.

Hasilnya, kepercayaan publik tergerus. Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan menyebutkan, tren penurunan terjadi selama enam bulan terakhir.

“Ada tren penurunan selama enam bulan terakhir menjelang diberlakukannya PPKN Darurat ada penurunan tingkat kepuasan terhadap kinerja presiden dalam penanganan wabah,” kata Djayadi Hanan dalam rilis survei LSI secara daring, Minggu (18/7/2021).

Survei dilakukan dengan metode simple random sampling. Ada 1.200 responden yang dipilih secara acak. Margin of error survei ini sekitar kurang lebih 2,88 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasilnya, hanya 4,9 persen responden yang merasa sangat puas dengan kinerja Jokowi menangani Pandemi. Ada 59,6 persen responden puas. Ada 31 persen responden yang merasa kurang puas dan 6,1 persen sangat tidak puas.

“59,6 persen merasa puas dengan kerja Presiden Joko Widodo dalam menangani wabah virus Covid-19. Sekitar 37,1 persen tidak puas,” demikian keterangan LSI, seperti dikutip pada Minggu (18/7).

LSI membeberkan turunnya persentase kepuasan dalam 6 bulan terakhir. Pada Agustus 2020, 65,5 persen puas dengan kinerja Jokowi. Turun menjadi 64 persen pada September 2020. Pada Oktober 2020, kembali turun menjadi 57,9 persen. Pada November 2020, sempat naik menjadi 66,4 persen dan kembali naik menjadi 68,9 persen pada Desember 2020. Hingga pada Juni 2021, tingkat kepuasan warga berada di angka 59,6 persen.

Padahal kepercayaan terhadap kerja presiden sangat berperan untuk memastikan kelancaran program pemerintah menghentikan pandemi Covid-19. “Seperti PPKM Darurat yang sedang dijalankan sekarang ini,” ucapnya.

Tren penurunan kepercayaan ini tersebar merata di banyak daerah. Termasuk tersebar di seluruh kelas demografi. Semisal berdasarkan tingkat pendidikan. “Baik pendidikan rendah maupun tinggi umumnya tingkat ketidakpuasannya merata,” katanya.

Di daerah yang menerpakan PPKM Darurat seperti DKI Jakarta, tingkat ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah cenderung seimbang.

“Di Jawa Barat juga 44 persen tidak puas dengan kinerja presiden dengan penanganan itu. Demikian juga dengan Jawa Tengah, Jawa Timur juga ada 38 persen (tidak percaya)” ujarnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>