Menangkan Putaran Dua, Politikus Sosialis Pedro Castillo Jadi Presiden Baru Peru


Calon presiden Peru Pedro Castillo memberi salam kepada para pendukung sehari setelah pemilihan putaran kedua, di Lima, Peru 7 Juni 2021. [REUTERS/Sebastian Castaneda]

Politikus sosialis Pedro Castillo menjadi presiden terpilih Peru usai resmi memenangkan putaran kedua pemilihan umum yang diselenggarakan pada 6 Juni lalu.

“Saya menyatakan Pedro Castillo sebagai Presiden Republik Peru dan Dina Boluarte sebagai Wakil Presiden Pertama,” kata Ketua Komisi Pemilu Peru, Jorge Salas, saat mengumumkan hasil resmi pemungutan suara pada Senin pekan ini.

Dalam pernyataan perdananya usai resmi memenangkan pemilu, Castillo menyerukan persatuan nasional.

“Saya memohon upaya dan pengorbanan perjuangan dalam menjadikan negara ini adil dan berdaulat,” kata Castillo seperti dikutip Reuters.

Saat kampanye, pria 51 tahun itu berjanji menyusun ulang konstitusi dan menaikkan pajak perusahaan pertambangan di negara penghasil tembaga terbesar kedua di dunia tersebut.

Namun, Castillo mengurangi retorikanya dalam beberapa pekan terakhir dan mengisyaratkan pendekatan yang lebih moderat dan ramah pasar. Castillo berjanji dia akan bekerja menciptakan stabilitas ekonomi negara di Amerika Selatan itu.

Hasil pemilu seharusnya keluar lebih cepat, tapi ditunda akibat proses banding pesaing Castillo, politikus sayap kanan Keiko Fujimori, terkait tuduhan kecurangan surat suara. Fujimoro merupakan putri dari mantan Presiden Alberto Fujimoro yang tengah dipenjara.

Castillo pun meminta rivalnya itu legowo dengan kekalahan dan bekerja sama membangun Peru agar lebih baik.

“Saya meminta agar Keiko Fujimoro tak menempatkan penghalang di jalan sehingga kita dapat bergerak maju dan menjadikan pemerintahan ini untuk semua rakyat Peru,” ucap Castillo.

Fujimoro menyatakan dia mengakui hasil resmi pemilu “karena itu adalah hukum dan konstitusi di mana saya telah bersumpah untuk membelanya dan mengamanatkannya. Kebenaran akan tetap terungkap.”

Meski begitu, Fujimoro menuturkan bahwa dia dan pendukungnya masih memiliki hak memprotes dan menyuarakan ketidaksetujuannya.

“Mereka telah mencuri ribuan suara dukungan dari kami. Kami memiliki hak untuk memprotes, tetapi dengan cara damai dan dalam kerangka hukum,” ucap Fujimoro.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>