Ma’ruf Amin: Menjaga Diri Dari Covid-19 Merupakan Bagian dari Perintah Agama


Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat memberikan pidato dalam acara peluncuran Index Kerawanan Pemilu (IKP) di Jakarta, Selasa (25/2/2020). Bawaslu meluncurkan Pilkada 2020 IKP ini untuk memetakan potensi kerawanan Pilkada Serentak 2020 yang berlangsung di 270 daerah dengan fungsi antisipasi dan pencegahan dini.AKTUALITAS.ID/Munzir

AKTUALITAS.ID – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan bahwa bersabar dalam menghadapi musibah pandemi Covid-19 bukan berarti diam.

Hal tersebut disampaikan Ma’ruf dalam pidatonya mengenai ekonomi syariah dan pandemi Covid-19 di depan para kiai dari berbagai pesantren yang dilakukan secara virtual.

Menurut Ma’ruf, dalam bersabar, umat Islam tetap diperintahkan untuk menjaga diri. Termasuk dalam hal ini adalah tindakan pemerintah yang terus menggencarkan testing, tracing, dan treatment (3 T), protokol kesehatan, serta vaksinasi.

“Ini pada hakikatnya adalah upaya untuk menjaga diri, untuk menjaga kehidupan dan masalah ini bukan hanya masalah kesehatan tapi juga masalah keagamaan,” kata Ma’ruf, Minggu (8/8/2021).

Ma’ruf menyebut tindakan menjaga diri ini merupakan bagian dari tujuan-tujuan syariat islam atau maqoshidus syariah. Sehingga, menurut Ma’ruf, menjaga diri dari Covid-19 merupakan bagian dari perintah agama.

Ma’ruf juga menegaskan bahwa pengendalian Covid-19 bukan hanya tanggung jawab kenegaraan atau pemerintah, melainkan tanggung jawab ulama dan semua pihak.

“Bahkan ulama sudah mengatakan tanggung jawab pemerintah ini termasuk hubbul wathon minal iman (mencintai negara sebagian dari iman),” ujar Ma’ruf.

Senada dengan Ma’ruf, Baha’udin Nursalim atau yang akrab dipanggil Gus Baha mengatakan bahwa penanggulangan wabah Covid-19 bukan hanya tanggung jawab pejabat. Menurut Gus Baha, dalam Islam diajarkan bahwa siapapun yang memiliki kemampuan berkewajiban memberikan bantuan.

“Dalam fiqih yang mampu melakukan ya harus,” kata Gus Baha dalam forum tersebut.

Ia juga mengingatkan bahwa kewajiban menolong tidak bisa disandarkan kepada pihak tertentu berdasarkan asas profesionalisme.

“Kalau semuanya profesional bisa habis bangsa ini. Misalnya kita melihat orang tenggelam, biarin saja kita bukan SAR kok. Meskipun kita kiai lihat orang kecelakaan ya ditolong,” jelasnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>