Berita
Khamenei Salahkan AS Atas Konflik di Afghanistan
Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei, pada Sabtu (28/8) menyalahkan AS atas konflik yang saat ini terjadi di Afghanistan. Khamenei mengatakan, pemerintahan Presiden AS Joe Biden tidak ada bedanya dengan mantan Presiden AS Donald Trump. Dalam pertemuan pertama dengan kabinet baru di bawah pemerintahan Presiden Ebrahim Raeisi, Khamenei mengatakan, ada serigala pemangsa di balik layar kebijakan […]
Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei, pada Sabtu (28/8) menyalahkan AS atas konflik yang saat ini terjadi di Afghanistan. Khamenei mengatakan, pemerintahan Presiden AS Joe Biden tidak ada bedanya dengan mantan Presiden AS Donald Trump.
Dalam pertemuan pertama dengan kabinet baru di bawah pemerintahan Presiden Ebrahim Raeisi, Khamenei mengatakan, ada serigala pemangsa di balik layar kebijakan luar negeri AS. Menurut Khamenei, AS terkadang berubah menjadi rubah yang licik. “Sumber krisis Afghanistan adalah AS. Selama 20 tahun pendudukan, mereka melakukan segala macam kekejaman,” kata Khamenei, dilansir Anadolu Agency, Ahad (29/8).
Khamenei menyebut Afghanistan sebagai negara persaudaraan. Mereka memiliki bahasa, agama, dan budaya yang sama dengan Iran. Khamenei mengatakan, pendekatan Iran kepada pemerintahan Taliban yang saat ini berkuasa di Afghanistan, tergantung dengan sifat hubungan mereka dengan Teheran. “Kami mendukung bangsa Afghanistan. Pemerintah datang dan pergi, yang tersisa adalah bangsa Afghanistan,” kata Khamenei.
Iran memiliki hubungan yang pasang surut dengan Taliban. Pada akhir 1990-an, Iran hampir berperang dengan kelompok militan Taliban, setelah 10 diplomat Iran tewas di kota utara Mazar Sharif, Afghanistan. Namun, Teheran telah meningkatkan kontaknya dengan Taliban dalam beberapa tahun terakhir. Terutama di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan AS serta munculnya kelompok ISIS di Afghanistan.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pemimpin Taliban mengunjungi Teheran untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Iran. Belum lama ini, Teheran juga menjadi tuan rumah pembicaraan intra-Afghanistan. Iran menyerukan pemerintah Afghanistan yang inklusif, dengan partisipasi dari berbagai kelompok politik dan etnis.
-
Multimedia19 jam lalu
FOTO: Peluncuran Buku Tantangan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia
-
POLITIK23 jam lalu
Megawati Sebut Ada Pihak yang Ingin Ganggu Kongres PDIP Tahun Depan
-
EkBis23 jam lalu
Pasar Kripto Kompak Melesat, Bitcoin Cs Balik US$100k
-
Dunia22 jam lalu
AS dan Israel Menolak Seruan Majelis UMUM PBB soal Gencatan Senjata Tanpa Syarat di Gaza
-
Jabodetabek12 jam lalu
Jumat, Layanan SIM Keliling Hadir di Lima Lokasi Jakarta
-
Dunia20 jam lalu
Yunani Dilanda 9.500 Kebakaran Hutan Sepanjang 2024, Angka Kebakaran Naik 75 Persen
-
POLITIK18 jam lalu
Tidak Gugat Hasil Pilkada ke MK, Pramono Ucapkan Terima Kasih pada RIDO & Dharma-Kun
-
POLITIK24 jam lalu
Sandiaga Uno Dukung Gagasan Jokowi tentang Partai Perorangan, Inovasi di Politik Indonesia