Meningkatnya Suplia Air,Israel Berencana Longgarkan Blokade di Gaza


Ilustrasi, Foto: EPA-EFE/ABED AL HASHLAMOUN

Israel berencana melonggarkan blokade di Gaza. Pelonggaran itu utamanya memberikan perluasan untuk zona penangkapan ikan di Gaza pada Rabu (1/9).

Kebijakan ini dilakukan untuk meningkatkan suplai air dan mengizinkan lebih banyak pedagang Palestina masuk ke Gaza.

“Sudah diputuskan untuk memperluas zona penangkapan ikan di jalur Gaza sampai 15 mil (29 kilometer) nautikal, serta membuka perlintasan Kerem Shalom sepenuhnya untuk lalu lintas barang,” demikian pernyataan COGAT, badan militer Israel yang bertanggung jawab di wilayah Palestina, mengutip Reuters.

“Selain itu, pasokan air ke Jalur Gaza akan ditambah 5 juta meter kubik,” tambahnya.

Pelonggaran itu juga dengan meningkatkan jumlah pedagang Gaza yang mendapatkan izin untuk menyeberangi wilayah Erez. Israel menambah kapasitas dari dua ribu menjadi tujuh ribu pedagang yang diperbolehkan.

“Langkah ini disetujui oleh eselon politik dan bergantung pada pemeliharaan stabilitas keamanan berkelanjutan dalam periode tertentu. Perpanjangan kebijakan ini juga akan dipertimbangkan berdasarkan penilaian situasional,” kata Juru Bicara Militer Israel untuk Palestina, mengutip Times of Israel.

Keputusan ini diumumkan pagi hari, setelah ratusan warga Palestina berdemonstrasi selama empat malam berturut-turut di wilayah perbatasan Gaza dan Israel.

Seperti diketahui sebelumnya, hubungan Israel dengan Hamas tidaklah baik. Israel dan Hamas berperang selama bertahun-tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk gencatan senjata.

Di bulan Mei, Israel dan Hamas melakukan gencatan senjata. Namun, bom balon terus berterbangan dari wilayah Palestina ke Israel. Israel menyalahkan Hamas atas kejadian itu dan membalasnya dengan serangan udara.

Israel dan Hamas juga seringkali terlibat bentrok, salah satunya pada 21 Agustus lalu. Bentrokan yang terjadi di perbatasan Gaza ini melukai 40 orang, termasuk bocah Palestina 12 tahun.

Seorang penembak jitu Israel juga menjadi salah satu korban tewas dalam insiden tersebut. Peristiwa ini merupakan lanjutan dari bentrokan yang terjadi di tahun 2018.

Ketika itu masyarakat Gaza memulai protes kepada Israel untuk mengakhiri blokade di wilayah tersebut.

Mereka juga menginginkan hak warga Palestina untuk kembali ke tanah mereka, setelah sebelumnya terusir akibat berdirinya negara Yahudi.

Israel mempertahankan blokade ketat di perbatasan Gaza sejak 2007, tahun ketika Hamas mengambil alih kekuasaan.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>