Unjuk Rasa di Gaza, 24 Warga Palestina Terluka Ditembak Pasukan Israel


Ilustrasi, Polisi Israel terlibat bentrok dengan warga Palestina di pos pemeriksaan Hawara, sebelah selatan kota Jalur Gaza Nablus. Sejak pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Palestina melakukan protes hingga berujung kerusuhan. (8/12/2017)(JAAFAR ASHTIYEH/AFP)

Pasukan Israel dilaporkan menembaki pengunjuk rasa Palestina yang melemparkan bom api dan membakar ban di belakang pagar pembatas Jalur Gaza pada Sabtu (21/8). Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan ada 24 orang cedera.

“24 warga cedera, termasuk 10 anak,” kata pernyataan kementerian itu, disiarkan AFP.

Dikatakan juga dua orang yang cedera kondisinya kritis, salah satunya anak 13 tahun yang terluka di kepala.

Sementara itu militer Israel menjelaskan ‘ratusan perusuh dan demonstran’ berkumpul di sepanjang pagar pembatas.

“Pasukan telah disiapkan di daerah itu dan menggunakan alat pembubaran kerusuhan, dan jika perlu, peluru kaliber .22,” kata militer Israel kepada AFP.

Kelompok Hamas yang menguasai Gaza telah menyerukan aksi protes pada Sabtu untuk menandai pembakaran Masjid Al-Aqsa 52 tahun yang lalu.

Protes ini terjadi tiga bulan sejak Israel dan Hamas mencapai gencatan senjata usai bertempur selama bertahun-tahun, termasuk 11 hari pada Mei lalu ketika Israel menghujani dengan serangan udara sedangkan Hamas menembakkan roket.

Rekonstruksi Gaza telah berhenti sejak gencatan senjata 21 Mei, sebagian karena blokade Israel tetap dipertahankan sejak Hamas merebut kekuatan di Gaza pada 2007.

Israel telah mengumumkan mengizinkan pendanaan dari Qatar untuk membantu rakyat miskin di Gaza. Sementara pembatasan lain tetap diberlakukan.

Pada 2018 warga Gaza memulai gerakan protes menuntut berakhirnya blokade Israel dan meminta hak warga Palestina kembali ke tanah yang mereka tinggalkan setelah negara Yahudi didirikan.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>