Usai Serangan Balon Api, Jet Tempur Israel Gempur Gaza


Jet tempur Su-35, jetphoto.

Israel mengerahkan jet tempur menggempur Hamas di Gaza sebagai balasan atas peluncuran balon api dari Palestina, yang menyebabkan kebakaran di wilayah selatan.

“Menanggapi peluncuran terus-menerus balon pembakar dari Gaza ke Israel sepanjang hari, beberapa saat yang lalu laju jet tempur pasukan militer Israel (IDF) menyerang kompleks militer Hamas di lokasi peluncuran roket,” ujar militer Israel dalam pernyataan resmi, dikutip AFP, Senin (6/9) malam waktu setempat.

Lokasi peluncuran roket, kata militer Israel, terletak di dekat lingkungan sipil.

“Sekali lagi menekankan bagaimana Hamas terus membahayakan warga sipil Palestina,” militer israel melanjutkan.

Sejauh ini, belum ada laporan mengenai korban luka atau tewas dari serangan jet tempur Israel.

Sebelumnya, balon api yang disebut berasal dari Palestina menyebabkan empat kebakaran di wilayah Eshkol dekat Gaza, demikian menurut petugas pemadam kebakaran Israel.

Peluncuran balon itu terjadi setelah tentara Israel melakukan serangan balasan di Libanon. Hal tersebut sebagai tanggapan tembakan roket dari Hizbullah, selaku sekutu Hamas.

Serangan serupa terjadi pada pekan akhir Agustus lalu. srael mengebom fasilitas Hamas di Gaza sebagai respons adanya balon-balon pembakar yang diluncurkan dari wilayah Palestina dan memicu kebakaran di Israel selatan.

Militer Israel menargetkan fasilitas produksi senjata dan tempat peluncuran roket milik Hamas, kelompok pemberontak yang menguasai Gaza.

Palestina mengaku balon itu bertujuan menekan Israel agar melonggarkan pembatasan di jalur Gaza dan mengizinkan bantuan masuk ke wilayah tersebut.

Pada 25 Juli lalu juga terjadi serangan balon api dari wilayah Palestina. Kemudian militer Israel membalas dengan serangan udara menargetkan kelompok Hamas.

Kekerasan lintas perbatasan telah meningkat meski ada pengumuman dari Israel soal dimulainya kembali bantuan Qatar ke Gaza, pekan lalu. Langkah ini disebut turut memperkuat gencatan senjata yang nampak rapuh.

Sejak gencatan senjata 21 Mei lalu, ada sejumlah insiden sporadis termasuk serangkaian peluncuran balon api.

Gencatan senjata merupakan tanda berakhirnya pertempuran mematikan antara tentara Israel dan Hamas yang berbasis di Palestina.

Imbas konflik itu, 260 warga Palestina tewas, termasuk perempuan dan anak-anak. Sementara dari pihak Israel 13 orang tewas.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>