Gedung Putih: AS-Taliban akan Terlibat Perang, Jika Sisakan 2.500 Tentara di Afghanistan


Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki menyampaikan pernyataan sikap pemerintahan AS terhadap penangkapan Aung San Suu Kyi, Senin (1/2/2021), AFP/NICHOLAS KAMM

Perwakilan Gedung Putih menyatakan bahwa Amerika Serikat akan terlibat perang dengan Taliban jika menyisakan 2.500 tentara di Afghanistan setelah tenggat waktu pada 31 Agustus lalu.

“Kita bakal terlibat perang dengan Taliban,” ujar juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, pada Selasa (28/9).

Psaki melontarkan pernyataan ini setelah muncul desas-desus mengenai ketidakharmonisan antara Presiden Joe Biden dan para petinggi militer AS.

Rumor ini beredar setelah dua jenderal AS menyatakan bahwa mereka sempat merekomendasikan agar negaranya menyisakan 2.500 tentara untuk membantu militer Afghanistan melawan Taliban.

Kedua jenderal itu adalah kepala Staf Gabungan AS, Mark Milley, dan komandan untuk Komando Pusat AS, Kenneth McKenzie. Mereka menyampaikan pengakuan itu dalam sidang Senat pada Selasa (28/9).

“Saya tak akan memberikan rekomendasi atas dasar pribadi kepada presiden, tapi saya akan memberikan opini jujur. Pendapat dan pandangan jujur saya itulah yang membentuk rekomendasi saya,” ujar McKenzie.

Menegaskan maksudnya, ia berkata, “Saya merekomendasikan agar kita menyisakan 2.500 tentara di Afghanistan.”

Senada dengan McKenzie, Milley juga mengaku sempat memberikan rekomendasi kepada Biden agar menyisakan setidaknya 2.500 tentara untuk membantu militer Afghanistan.

“Sejak musim gugur 2020, dan tetap hingga setelahnya, [penilaian saya adalah] kita harus tetap menyiagakan 2.500 dan bisa bertambah hingga 3.500 agar dapat bergerak ke solusi yang dinegosiasikan,” ucap Milley.

Berbeda dengan Milley dan McKenzie, Biden dan sejumlah pejabat Gedung Putih berulang kali menekankan bahwa tak ada petinggi militer yang merekomendasikan untuk menyisakan tentara di Afghanistan.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>