Fadjroel Rachman Klaim Jokowi Tak Alergi Terhadap Kritik


Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, (Foto: Istimewa)

AKTUALITAS.ID – Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengklaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak alergi terhadap kritik. Fadjroel menyebut Jokowi dan pemerintah terbuka atas semua kritik yang ditujukan.

Fadjroel mengatakan sejumlah kritik hingga demonstrasi yang masih terjadi menandakan demokrasi masih berjalan di Indonesia. Menurutnya, para pihak yang mengkritik merupakan kawan dalam membangun demokrasi.

“Orang-orang yang melakukan kritik, mereka adalah kawan di dalam membangun demokrasi dan kemudian adalah kawan dalam membentuk kebijakan-kebijakan yang terbaik untuk masyarakat. Apabila ada kritik, demonstrasi, kita bersyukur demokrasi sedang baik-baik saja di republik ini,” kata Fadjroel di Kompleks Istana Kepresidenan seperti dikutip dari rekaman suara yang diterima, Jumat (22/10/2021).

Fadjroel menyebut Jokowi tidak pernah marah menanggapi sejumlah kritik yang ditujukan kepadanya. Misalnya, mengenai kritikan dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang menjuluki Jokowi sebagai The King of Lip Service.

Kritikan itu berbuntut panggilan kepada perwakilan BEM UI oleh pihak Rektorat UI. Jokowi pun langsung merespons masalah ini dan meminta semua pihak tidak reaktif.

“Ketika ada mahasiswa yang menyampaikan lewat media sosial, kemudian diajak dialog oleh rektor, presiden langsung mengatakan jangan pernah lakukan tindakan yang berlebihan, karena kritik itu adalah jantungnya demokrasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Fadjroel mengingatkan Jokowi sempat memanggil peternak asal Blitar, Suroto setelah sempat membentangkan poster saat kunjungan kerja. Dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan terima kasih kepada Suroto karena baru mengetahui apa yang terjadi di lapangan.

Selain itu, Fadjroel juga menyinggung soal mural bernada kritik beberapa waktu lalu. Saat itu publik sempat menyindir pemerintah dan Polri karena menghapus mural-mural bernada kritik.

“Terkait mural, Presiden langsung mengingatkan kepada Kapolri agar tidak reaktif dan kemudian juga mendengarkan kritik,” ujarnya.

Dengan contoh-contoh di atas, kata Fadjroel, membuktikan bahwa Jokowi dan pemerintah tidak pernah alergi terhadap kritik. Menurutnya, jika tak ada kritik pemerintah akan kesulitan.

“Karena kalau tak ada kritik, kita enggak tahu di mana ada kekeliruan, karena itu kita memilih demokrasi kan. Kita tidak boleh menganggap misalnya kompetitor kita sebagai musuh,” katanya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>