Berita
Atasi Anjlok Angka Kelahiran, Anggota Partai Komunis China Diminta Punya Tiga Anak
Anggota Partai Komunis China (CCP) punya kewajiban untuk mengatasi anjloknya angka kelahiran dengan memiliki tiga anak. Demikian menurut sebuah artikel yang dipublikasi oleh China Reports Network bulan lalu. Kabar ini baru menuai perhatian Rabu kemarin. “Tak seorang pun anggota partai yang boleh punya alasan pribadi untuk tidak menikah atau punya anak dan mereka juga tidak […]
Anggota Partai Komunis China (CCP) punya kewajiban untuk mengatasi anjloknya angka kelahiran dengan memiliki tiga anak. Demikian menurut sebuah artikel yang dipublikasi oleh China Reports Network bulan lalu. Kabar ini baru menuai perhatian Rabu kemarin.
“Tak seorang pun anggota partai yang boleh punya alasan pribadi untuk tidak menikah atau punya anak dan mereka juga tidak alasan bagi mereka untuk hanya punya satu atau dua ana,” begitu bunyi artikel tersebut, seperti dilansir laman South China Morning Post, Kamis (9/12).
“Setiap anggota CPP harus memikul tanggung jawab dan kewajiban terhadap pertumbuhan populasi dan menerapkan kebijakan tiga anak.”
Meski artikel asli soal aturan itu tidak bisa lagi ditemukan di China Reports Network, tangkapan gambar sudah banyak beredar di media sosial dan tagar terkait isu itu sudah dilihat 5,7 juta kali di Weibo (Twitter China) pada Kamis sore.
Ribuan pengguna Weibo terkejut dengan aturan ini dan isu ini menuai banyak komentar seperti soal perlindungan perempuan dan hak untuk tidak melahirkan.
Kondisi krisis jumlah populasi ini membuat pemerintah daerah menerapkan sejumlah kebijakan untuk menangani rendahnya angka kelahiran selain bertambahnya jumlah kaum lansia.
Angka kelahiran di CHina terus menurun selama empat tahun terakhir dan mencapai rekor terendah yaitu 12 juta pada 2020. Di sejumlah provinsi angka kelahiran terus menurun hingga hampir 20 persen tahun ini.
Sejumlah demografer memperkirakan China akan mengalami penurunan jumlah populasi pada tahun ini.
Mei lalu China mengizinkan pasangan memiliki tiga anak, Sebelumnya mereka hanya boleh punya dua anak.
China pernah menerapkan kebijakan satu anak, dan itu diterapkan dengan keras termasuk ada hukuman denda dan harus aborsi sejak 1980.
Pemerintah China juga mempermudah pasangan yang ingin punya anak dengan memberikan hak cuti orang tua dan memberi bantuan langsung tunai.
Selain rendahnya angka kelahiran, para demografer juga mengkhawatirkan jumlah lansia yang terus meningkat.
Menurut sensus pada 2020, 264 juta warga China berusia 60 tahun ke atas, sekitar 18,7 persen dari 1,4 miliar populasi Negeri Tirai Bambu.
Partai Komunis China memiliki sekitar 95 juta anggota.
-
Multimedia20 jam lalu
FOTO: Pemerintah Bakal Bangun Giant Sea Wall Jakarta-Gresik
-
Ragam19 jam lalu
Dewa 19 Rilis Single Terbaru “Tak Ada Yang Sebanding Denganmu”, Ahmad Dhani sebagai Vokalis Utama
-
EkBis14 jam lalu
Menko AHY Soroti Pentingnya Infrastruktur Berkelanjutan untuk Perekonomian Indonesia
-
POLITIK9 jam lalu
Megawati Siap Turun Tangan Jika Hasto Ditangkap, KPK: Proses Hukum Berjalan Sesuai Aturan
-
POLITIK10 jam lalu
Mardiono: Muktamar PPP Dipercepat untuk Persiapan Pemilu 2029
-
Ragam15 jam lalu
Gus Miftah Berangkatkan Ibadah Umrah Penjual Es Teh Sunhaji yang Viral di Medsos
-
Oase23 jam lalu
Mengungkap Sebab Turunnya Ayat 1-10 Surat Yasin Menurut Imam As-Suyuthi
-
Jabodetabek22 jam lalu
Cuaca Jakarta Sabtu Ini: Hujan Ringan hingga Petir, Warga Diminta Waspada