Soal China-Nikaragua, Presiden Tsai Ing-wen: Taiwan Tetap Teguh Tegakkan Demokrasi


Presiden Taiwan Tsai Ing Wen. Foto: Reuters

Presiden Tsai Ing-wen mengatakan Taiwan tetap teguh akan tekadnya untuk menegakkan demokrasi.

Pernyataan tegas Tsai itu diucapkan merespons langkah Nikaragua yang memutus relasi dengan Taiwan sebagai ganti menjalin hubungan diplomatik dengan China.

“Semakin sukses demokrasi Taiwan, semakin kuat dukungan internasional dan semakin besar tekanan kubu otoriter,” kata Tsai kepada wartawan di Taipei pada Jumat (10/12).

“Tidak peduli tekanan apa pun yang datang, itu tidak akan mengubah tekad Taiwan untuk menegakkan demokrasi dan kebebasan,” paparnya menambahkan.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Taiwan mengecam Nikaragua atas pemutusan hubungan diplomatik dengan Taipei. Taiwan merasa sakit hati dan sesal karena langkah ini menguntungkan China.

Taiwan menilai Taiwan menilai Presiden Nikaragua Daniel Ortega tak peduli dengan pertemanan yang terjalin antara masyarakat Taiwan dan Nikaragua.

Ini bukan pertama kalinya Ortega memutus hubungan dengan Taiwan. Saat menjadi presiden sekitar tahun 1980-an, Ortega juga sempat memutus hubungan diplomatik antara Nikaragua dengan Taiwan.

Managua menjalin kembali hubungan resmi dengan Taipei sekitar 1990-an ketika Nikaragua dipimpin Presiden Bioleta Barrios de Chamorro, seperti dikutip Reuters.

Pada Kamis (9/12), Nikaragua memutuskan untuk mengakhiri hubungan diplomatik mereka dengan Taiwan, mengalihkan dukungannya ke China. Keputusan ini membuat dukungan luar negeri pada Taipei semakin berkurang.

“Pemerintah Republik Nikaragua hari ini memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan dan (kedua negara) berhenti melakukan kontak apapun dan hubungan resmi,” kata Kementerian Luar Negeri Nikaragua dalam sebuah pernyataan.

“Republik Rakyat China menjadi satu-satunya pemerintahan yang sah mewakili seluruh China, dan Taiwan merupakan bagian yang tak dapat dicabut dari teritori China,” tambah pernyataan itu.

Tindakan Nikaragua ini disambut baik oleh pemerintah China. Duta Besar China di PBB, Zhang Jun, mengucapkan selamat kepada Nikaragua.

“Kami sangat memuji keputusan tepat yang dibuat oleh Pemerintah Nikaragua. Itu sejalan dengan tren yang berlaku saat ini dan aspirasi masyarakat,” kata Zhang dalam sebuah pernyataan Twitter.

Prinsip Satu-China adalah konsensus yang diterima secara luas oleh komunitas internasional dan tidak mungkin ditantang,” Zhang menambahkan.

Tak hanya itu, China dan Nikaragua akan mengadakan pembicaraan di Tianjin. Informasi ini muncul tak lama setelah Nikaragua mengumumkan pemutusan hubungan antara negara itu dengan Taiwan.

keputusan Nikaragua ini merupakan pukulan telak untuk Taiwan dan Amerika Serikat, yang mendukung Taipei terkait sengketa kedaulatan dengan Beijing.

Hubungan AS dan Nikaragua kian memburuk setelah Departemen Luar Negeri AS menyampaikan pihaknya telah menjatuhkan sanksi pada Nestor Moncada Lau, penasihat keamanan nasional Ortega. Amerika menuduh Lau melakukan skema penipuan impor dan bea cukai untuk memperkaya anggota pemerintahan Ortega.

Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri AS belum memberikan tanggapan terkait keputusan ini.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>