Connect with us

Berita

Cegah Klaster di Pos Evakuasi Banjir, Raja Malaysia Wajibkan Tes Covid

Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, mewajibkan tes Covid-19 di pusat-pusat evakuasi banjir (PPS) agar tak terjadi klaster penularan baru. “[Tes Covid] harus menjadi prioritas karena kami tidak mau ada klaster PPS. Kepada otoritas terkait, tolong dicatat dan ambil langkah yang diperlukan karena ini tak bisa dikompromikan,” ujar Al-Sultan Abdullah ketika mengunjungi salah […]

Published

pada

Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, mewajibkan tes Covid-19 di pusat-pusat evakuasi banjir (PPS) agar tak terjadi klaster penularan baru.

“[Tes Covid] harus menjadi prioritas karena kami tidak mau ada klaster PPS. Kepada otoritas terkait, tolong dicatat dan ambil langkah yang diperlukan karena ini tak bisa dikompromikan,” ujar Al-Sultan Abdullah ketika mengunjungi salah satu PPS pada hari ini, Senin (20/12).

Ia menegaskan bahwa para warga yang teridentifikasi positif Covid-19 harus segera dipisahkan dari orang lain di pusat evakuasi tersebut.

“Para warga yang dievakuasi di pusat-pusat penampungan tak akan diperbolehkan pulang sebelum dinyatakan negatif Covid-19,” ucap Al-Sultan Abdullah, sebagaimana dilansir MalayMail.

Raja juga memerintahkan semua jajaran pemerintahan untuk memastikan operasi optimal untuk membantu para korban banjir, baik itu yang berada di rumah maupun tempat penampungan sementara.

Al-Sultan Abdullah mengeluarkan dekrit ini setelah Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin, melaporkan temuan 181 kasus Covid-19 di antara warga yang ditampung di pusat pengungsian banjir. Ia pun mewaspadai lonjakan Covid-19 akibat bencana ini.

“Terhitung hingga pukul 11.00 hari ini, berdasarkan pemeriksaan kami di pusat-pusat penampungan, kami mendeteksi 181 kasus positif Covid-19,” ujar Khairy.
Menurut Khairy, kebanyakan warga yang teridentifikasi Covid-19 itu mengalami gejala atau tak bergejala. Namun, Khairy mengungkap ada total 206 warga lainnya yang kontak erat dengan pasien-pasien Covid-19 itu.

“Jadi, Kemenkes memperkirakan kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 karena proses pemindahan pasien dilakukan dengan cara berisiko dan langkah-lankgah kesehatan publik tertentu, seperti memakai masker, tidak dapat dilakukan,” tuturnya.

Khairy mengaku dapat memahami situasi sulit di lapangan. Ia lantas menyatakan bahwa prioritas saat ini adalah menyelamatkan sebanyak mungkin korban banjir, sehingga mungkin beberapa protokol kesehatan tak bisa dijalankan dengan baik selama banjir.

Ia memastikan seluruh jajaran petugas di lapangan akan terus memantau para korban banjir dan menyediakan berbagai peralatan kesehatan, seperti masker. Petugas akan langsung mengisolasi korban yang di teridentifikasi positif Covid-19.

Berdasarkan laporan kantor berita Malaysia, Bernama, saat ini setidaknya 41 ribu warga dievakuasi karena banjir yang menerjang Negeri Jiran sejak Jumat pekan lalu. Sementara itu, banjir ini juga sudah menelan 5 korban tewas.

Trending

Exit mobile version