Berita
Pengelola TN Karimunjawa Bantah isu Jual Lahan untuk Rumah WNA
AKTUALITAS.ID – Pihak Taman Nasional (TN) Karimunjawa membantah isu penggunaan dan pembangunan rumah di area yang diduga dilakukan perusahaan asing. Sebelumnya masalah jual beli rumah ini mencuat setelah unggahan netizen di media sosial. Perhatian publik tertuju pada akun media sosial yang menunjukkan sebuah iklan perusahaan The Startup Islands yang menjual rumah di Karimunjawa seharga euro […]
AKTUALITAS.ID – Pihak Taman Nasional (TN) Karimunjawa membantah isu penggunaan dan pembangunan rumah di area yang diduga dilakukan perusahaan asing. Sebelumnya masalah jual beli rumah ini mencuat setelah unggahan netizen di media sosial.
Perhatian publik tertuju pada akun media sosial yang menunjukkan sebuah iklan perusahaan The Startup Islands yang menjual rumah di Karimunjawa seharga euro 49.500 (sekitar Rp808 juta). Pada iklan itu bahkan disebut perusahaan sudah menjual 170 dari 300 rumah hanya dalam delapan bulan.
Selain itu iklan juga menyampaikan rumah yang dijual kelas perumahan premium, menghadap ke laut, punya akses ke pantai, klub pantai, gym, dan tenis. Rumah bisa ditinggali atau akan dibantu bila ingin disewakan untuk mendapatkan penghasilan bulanan yang disebut sekitar euro 8.000 (sekitar Rp130 juta per bulan).
Pihak TN Karimunjawa yang dihubungi memastikan dugaan penggunaan lahan untuk pihak asing itu tidak benar.
“Yang bisa kami sampaikan bahwa adanya pembangunan atau penjualan lahan yang ada saat ini itu di luar kawasan Taman Nasional Karimunjawa,” tulis pihak TN Karimunjawa melalui pesan langsung akun Instagram.
“Kawasan Taman Nasional Karimunjawa meliputi Hutan Hujan Tropis Dataran Rendah, Hutan Mangrove dan sebagian besar wilayahnya adalah perairan. Dan tidak ada penjualan ataupun pembangunan di kawasan Taman Nasional Karimunjawa,” sambungnya.
Mereka juga memastikan jika ada pembangunan atau jual beli lahan, itu dilakukan di luar kawasan taman nasional.
“Kalaupun ada pembangunan atau jual beli lahan itu bisa dipastikan berada di luar kawasan Taman Nasional atau lahan milik masyarakat,” kata dia.
-
EkBis22 hours ago
Bayar Pakai QRIS Kena PPN 12%: Penjelasan dan Simulasi Kenaikan Pajak
-
POLITIK22 hours ago
Ketua Komisi II Menentang Pembentukan KPU-Bawaslu Ad Hoc
-
POLITIK20 hours ago
PDIP Optimis Wacana Pemilihan Kepala Daerah oleh DPRD Ditolak Masyarakat
-
POLITIK16 hours ago
Gerindra: PDIP Berperan dalam Kenaikan PPN 12 Persen, Jangan Bermain Peran Korban
-
Nasional24 hours ago
Yenny Wahid Kritik Rencana Kenaikan PPN 12 Persen di Haul ke-15 Gus Dur
-
Dunia21 hours ago
Vietnam Rencanakan Pengurangan Kementerian Menjadi 13 Pada 2025 Dalam Upaya Reformasi Birokrasi
-
POLITIK4 hours ago
Peringatan Hari Ibu: Srikandi Bawaslu Serukan Kebijakan Inklusif untuk Wujudkan Pemilu Adil Gender
-
Jabodetabek21 hours ago
Pria Lansia Tewas Usai Pijat Refleksi di Kramat Jati, Penyebab Masih Diselidiki