Berita
Mantan Menkes: IDI Itu Pembina, Bukan Pembinasa Dokter
AKTUALITAS.ID – Mantan Menteri kesehatan tahun 2004-2009 Siti Fadilah Supari mengaku sedih, malu dan kecewa jika masalah antardokter sampai diketahui publik. Pemecatan permanen Profesor Terawan menuai kontraversi di berbagai kalangan.
“IDI pembina dokter, bukan pembinasa dokter. Kalau dokter ada kesulitan dokter ditolongin, kalau ada salah diajarin seharusnya begitu. Kita bayar loh tiap bulan, tapi bukan memecat seumur hidup, sekolahnya aja lama, pasiaennya banyak, itu nanti gimana, apa nanti namanya jadi dukun Terawan kan gak lucu,” ujar Mantan pengurus IDI, dikutip saat berbincang dalam diskusi salah satu televisi swasta, 30 Maret 2022.
Vaksin Nusantara adalah sebuah kandidat vaksin Covid-19 yang digagas oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Vaksin tersebut sempat mengalami kendala ketika pihak Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gajah Mada (FK-KMK UGM) mundur dari pengujian klinis vaksin tersebut dengan alasan tidak dilibatkan dalam proses uji klinis maupun penyusunan protokolnya.
Vaksin tersebut mendapatkan kritik dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) karena tim peneliti vaksin nusantara ternyata didominasi oleh peneliti asing dari perusahaan asal Amerika Serikat, Avita Biomedical, serta cara pengolahan yang baik dan praktik laboratorium yang baik tidak dipenuhi dengan baik.
Meskipun demikian, vaksin tersebut langsung diujikan kepada para anggota DPR RI dengan Aburizal Bakrie sebagai penerima suntikan pertama dari vaksin tersebut.
Siti Fadila curiga, pemecatan Terawan bermuatan bisnis antardokter soal vaksin nusantara buatan Terawan.
“Saya khawatir nanti ada background-backround hal-hal yang berkaitan dengan bisnis. karena munculnya vaksin nusantara akan mengganggu pedagang-pedagang vaksin disini. Dan itu sudah jelas vaksin nusantara sangat berbeda dengan vaksin konvensional lainnya bagi yang tahu, banyak yang mau beli ini bagi mengerti ilmunya,” katanya.
Terawan Agus Putranto resmi dipecat dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) secara permanen dalam Muktamar IDI ke-31 di Banda Aceh pada Jumat, 25 Maret 2022.
Pemecatan didasarkan surat rekomendasi Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI yang menyatakan mantan Menteri Kesehatan itu telah melanggar sejumlah etik.
“Saya takut masalah ini akan mempengaruhi produksi vaksin nusantara, padahal ini karya anak bangsa dan sudah diakui di luar negeri, dan vaksin tersebut berdasarkan fakta-fakta ilmiah penelitiannnya,” imbuhnya lagi.
-
POLITIK11 jam lalu
Bahlil: Pilkada 2024 Mirip Pilkades
-
Jabodetabek23 jam lalu
Jumat, Layanan SIM Keliling Hadir di Lima Lokasi Jakarta
-
Jabodetabek19 jam lalu
Ledakan Mesin Pompa SPBU di Duren Sawit, Polisi Lakukan Penyelidikan
-
Nusantara9 jam lalu
Kunjungi Kekasihnya, Prajurit TNI Dikeroyok Pemuda Mabuk
-
Multimedia6 jam lalu
FOTO: Festival Puisi Esai 2
-
Olahraga21 jam lalu
Indonesia Pimpin Grup B ASEAN Cup 2024 Usai Imbang Lawan Laos
-
Ragam20 jam lalu
Jarang Tampil Dilayar Kaca, Kiwil Fokus Berobat untuk penyembuhan Diabetes
-
Ragam16 jam lalu
Pentingnya Penggunaan Antibiotik yang Bijak untuk Cegah Resistensi