Cetak Talenta Digital Penyiaran, Kominfo Siapkan STMM Jadi Politeknik Digital Nasional


AKTUALITAS.ID Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah menyiapkan perubahan Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta menjadi Politeknik Digital Nasional. Wamenkominfo Nezar Patria menyatakan perubahan itu diperlukan untuk menyiapkan talenta digital di bidang broadcast, menciptakan inovasi, dan mempercepat digitalisasi sektor penyiaran nasional.

“Dalam mewujudkan metamorfosis STMM itu sangat penting bagaimana menempatkan posisi. Politeknik Digital Nasional memiliki arti penting dari agenda strategis Kominfo, termasuk literasi digital, mencetak talenta digital, hingga penyokong pembangunan ekonomi digital ke depan,” ungkapnya dalam Audiensi bersama Mahasiswa serta Alumni Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta, Sleman, Yogyakarta, Jumat (13/10/2023).

Wamen Nezar Patria menilai kontribusi STMM Yogtakarta selama ini cukup signifikan untuk dunia penyiaran dan multimedia nasional. Menurutnya, STMM memberikan pembekalan untuk kebutuhan tenaga di TVRI dan RRI, bahkan di sektor industri penyiaran swasta.

“Kontribusi STMM Yogyakarta untuk dunia broadcasting dan juga multimedia tinggi sekali. Hal ini membuktikan bahwa kita memang punya sejarah yang bagus dalam mencetak talenta digital di sektor penyiaran,” tuturnya.

Wamenkominfo mengapresiasi persiapan yang telah dilakukan untuk menjadikan STMM sebagai Politeknik Digital Nasional. Menurutnya, salah satu hal yang perlu berkaitan dengan infrastruktur gedung dan fasilitas pembelajaran yang memadai.

“Desain gedung tadi memiliki citra digital yang cukup kuat. Mungkin bisa dipercepat pembangunannya. Kita harus melihat perkembangan global saat ini, penyiapan sumberdaya manusia dan kita harus punya mental juara karena koneksi Indonesia ke depannya makin baik, membuat Indonesia bisa makin digital,” ungkapnya.

Wamen Nezar Patria meminta seluruh sivitas STMM Yogyakarta untuk menuangkan semua inisiatif dan inovasi mempercepat pembentukan Politeknik Digital Nasional. “Semua inisiatif dan inovasi silakan dituangkan,” ujarnya.

Dalam kunjungan itu, Wamenkominfo melihat langsung studio televisi dan radio STMM Yogyakarta. Studio televisi memiliki fasilitas produksi indoor, subcontrol studio, ruang continuity program, editing linier dan nonlinear, ruang pembaca berita lengkap dengan telepromter, dan unit siaran luar. Bahkan, STMM Yogyakarta memiliki tiga studio radio berteknologi penyiaran digital, yang dilengkapi subcontrol, perangkat pemancar, mobil unit siaran luar hingga editing radio.

“Di tempat yang lain, belum ada yang sebagus studio milik STMM. Ternyata itu hibah dari Pemerintah Jepang Tahun 1985, lalu kemudian mereka memberi bantuan lagi di tahun 1992, ada pembaruan atau perpanjangan dan desainnya saya kira bertahan sampai dengan hari ini,” tuturnya.

Wamen Nezar Patria mengisahkan lawatan ke Jepang dengan salah satu hasil penandatanganan Memorandum of Cooperation dengan Pemerintah Jepang untuk sektor teknologi informasi dan komunikasi. Terutama berkaitan dengan peningkatan konektivitas, teknologi jaringan 5G, Artificial Intelligence, Internet of Thing dan Big Data.

“Kita berharap kerja sama dengan Pemerintah Jepang bisa kita lanjutkan, Adapula kesepakatan mengenai broadcast, dan mendapatkan bantuan teknis. Jadi, dengan adanya payung MoC itu, saya kira kita bisa juga masukkan roadmap untuk pusat pembangunan Politeknik Digital Nasional,” jelasnya.

Wamenkominfo menegaskan bersama Menkominfo Budi Arie Setiadi mendapatkan amanat khusus Presiden Joko Widodo untuk melakukan akselerasi transformasi digital. Oleh karena itu, Nezar berharap STMM Yogyakarta yang akan menjadi Politeknik Digital Nasional bisa memainkan peran yang penting.

“Seperti awal muncul di tahun 1995 silam yang kala itu menjadi pionir, menjadi benchmark perkembangan broadcasting di Indonesia. Mungkin bukan barang asing lagi STMM atau Politeknik Digital Nasional, dan kita berharap mereka bisa membantu memperkuat posisi STMM ke depan,” tandasnya.

Dalam kunjungan kerja ke Yogyakarta, Wamenkominfo Nezar Patria didampingi Kepala Badan Pengembangan SDM Hary Budiarto, Inspektur Jenderal Arief Tri Hardiyanto, dan Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Widodo Muktiyo. (Red)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>