Bacaan Istighfar yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW Bagi Seorang Muslim 


Ilustrasi. Berdoa (iStockphoto)

AKTUALITAS.ID – Setiap Muslim tentu tak lepas dari perbuatan maksiat dan tak luput dari dosa. Allah SWT membukakan pintu ampunan yang selebar-lebarnya kepada hamba tersebut selama bertaubat. Bentuk taubat yang bisa dilakukan adalah dengan mengucapkan istighfar.

Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan bacaan istighfar yang paling utama untuk diucapkan oleh seorang Muslim. Bacaan istighfar ini adalah bentuk permohonan ampunan yang paling utama, paling dicintai Allah SWT, paling berpahala, dan paling besar harapan untuk diterima Allah SWT.

Meminta ampunan atas dosa yang pernah kita lakukan adalah hal penting. Maka layak bagi umat Islam mengamalkan bacaan istighfar yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

Berikut ini bacaan istighfar yang diajarkan Nabi Muhammad SAW:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

“Allahumma anta robbi la ilaha illa anta kholaqtani wa ana abduka wa ana ala ahdika wawa’dika mastatha’tu audzubika min syarri maa shona’tu, abu-u laka bini’matika alayya wa abu-u bidzanbi faghfirli fa innahu la yaghfirudzzunuba illa anta.”

Yang artinya, “Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, yang tiada Tuhan yang pantas disembah melainkan Engkau yang telah menciptakan diriku. Aku adalah hamba-Mu dan aku berada dalam perintah dan perjanjian-Mu, yang dengan segala kemanpuanku perintah-Mu aku laksanakan. 

Doa tersebut bersumber dari hadits. Dalam hadits pembukanya, Rasulullah SAW bersabda bahwa Sayyidul Istighfar adalah lafadz istighfar terbaik. Dan tak hanya itu, dalam redaksi penutup haditsnya, Rasulullah bersabda: 

مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوْقِنًا بِهَا ، فَمَـاتَ مِنْ يوْمِهِ قَبْل أَنْ يُمْسِيَ ، فَهُو مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ 

“Man qoolaha minannahaari muqinan biha, famaata mjn yaumihi qabla an yumsiya, fahuwa mkn ahlkl jannah. Wa man qoolaha minallaili wa huwa muqinun biha famaata qabla an yushbiha fahuwa min ahlil jannah.”

Yang artinya, “Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga.” (HR. Imam Bukhari). (YAN KUSUMA/RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>