Menkes Sebut Kasus Penderita Kanker di Indonesia Terus Meningkat


Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin . (BPMI Setpres)

AKTUALITAS.ID – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan  jumlah kasus penderita kanker di Indonesia ada kecenderungan meningkat. Selain kasusnya, jumlah kematian akibat kanker juga terus meningkat.

“Hal ini membuat beban pembiayaan penyakit kanker otomatis juga ikut meningkat,” ujar Menkes Budi Gunadi.

“Datanya itu naik terus 2022 di Indonesia mungkin 408 ribu data yang terakhir saya baca setiap tahun yang (kasus) baru dan yang meninggalnya 242 ribu,” tambah Menkes, pada acara World Cancer Day 2024 di RS Kanker Dharmais Jakarta Barat, Jumat (16/2).

Menurut Menkes, pihaknya berharap agar masyarakat Indonesia tidak perlu takut untuk melakukan skrining. Hal ini penting dilakukan agar penanganan masalah kanker dapat dilakukan sedini mungkin sehingga  pasien kanker dapat ditangani sebelum penyakitnya menjadi  parah dan sulit disembuhkan.

“Dengan adanya alat-alat (skrining) ini kami juga akan siapkan dokter-dokternya yang masalah sekarang ini adalah masyarakat ini banyak belum siap,” sambungnya.

“Masyarakat kita termasuk banyak dokter juga itu takut menerima kenyataan kalau mereka mengidap kanker. Karena buat mereka ini pengalaman yang mengerikan, lebih baik kita nggak tahu kalau kena kanker,” sambungnya.

Menkes Budi menuturkan bahwa persepsi yang salah ini memerlukan edukasi masif di tengah masyarakat. Menurutnya hal tersebut perlu diluruskan agar masyarakat tidak takut untuk melakukan pemeriksaan dini.

Salah satu langkah yang ingin dicoba oleh Menkes Budi adalah menggunakan jasa influencer yang peduli terkait penyakit kanker. Ia beranggapan bahwa pada saat ini, banyak informasi yang diketahui oleh masyarakat berasal dari media sosial.

“Kita kumpulin semua influencer-influencer yang followers-nya IG, Facebook, Twitter, dan Tiktok-nya paling banyak. Untuk bisa mempromosikan supaya anak-anak kita mau diskrining,” kata Menkes Budi.

“Zaman sekarang edukasinya sudah berbeda, nggak usah semuanya dipanggil, pakai perjalanan dinas, dikumpulin tiga hari, nggak usah. Orang-orang sekarang lebih banyak lihat handphone,” jelasnya. (YAN KUSUMA/RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>