Connect with us

Berita

Serangan Geng Bersenjata di Nigeria: Enam Orang Tewas dan Sekitar 100 Diculik

Published

on

AKTUALITAS.ID – Sebuah komunitas di negara bagian barat laut Nigeria diguncang oleh serangan brutal dari geng bersenjata yang menewaskan enam orang dan menculik sekitar 100 orang. Insiden tragis ini terjadi di desa Tudun Doki, Distrik Gwadabawa, pada Minggu pagi, hanya beberapa jam sebelum salat Idul Adha.

Menurut Abdullah Saidu, seorang penduduk asli Tudun Doki yang kini tinggal di ibu kota negara bagian Sokoto, serangan tersebut mengakibatkan hilangnya sekitar 100 orang. “Sejauh ini, sekitar 100 orang hilang akibat penyerangan tersebut. Para bandit menculik mereka, dan mereka belum menghubungi siapa pun di masyarakat,” ujar Saidu kepada Anadolu pada hari Selasa. Ia menambahkan bahwa mayoritas korban penculikan adalah wanita, anak-anak, dan remaja.

Juru Bicara Kepolisian Negara Bagian Sokoto, Ahmed Rufai, mengonfirmasi serangan tersebut, dengan menyebutkan bahwa sekitar dua belas pria bersenjata menyerbu Tudun Doki dengan sepeda motor. “Informasi yang diterima dari Komando Divisi Polisi di daerah tersebut menunjukkan bahwa enam jenazah ditemukan dari masyarakat setelah serangan tersebut dan banyak orang diculik,” kata Rufai. 

Namun, ia menahan diri untuk tidak memberikan konfirmasi resmi terkait jumlah 100 orang yang diculik, dengan alasan bahwa pihak polisi belum dapat memastikannya secara pasti.

Dalam menanggapi insiden tersebut, kepolisian telah mengirimkan tim pencari ke daerah tempat asal para penjahat. Namun, hingga kini belum ada informasi tambahan dari tim tersebut akibat keterpencilan daerah yang menjadi hambatan utama komunikasi.

Menurut laporan saksi mata, para penyerang langsung melepaskan tembakan begitu tiba di komunitas tersebut. Sebagian besar korban ditembak ketika berusaha melarikan diri ke rumah masing-masing.

Nigeria saat ini menghadapi peningkatan serangan dari berbagai geng bersenjata dan bandit, selain ancaman teroris dari Boko Haram dan ISIS di Provinsi Afrika Barat (ISWAP) yang telah berlangsung lebih dari satu dekade. Abubakar Sifawa, peneliti senior tentang pola perilaku dan keamanan di Universitas Pendidikan Shehu Shagari di Sokoto, mengaitkan lonjakan serangan ini dengan perbatasan negara yang rentan dan aktivitas terorisme di sepanjang perbatasan dengan Republik Niger.

Kejadian ini menambah daftar panjang serangan di wilayah tersebut, menimbulkan kekhawatiran yang mendalam akan keselamatan dan keamanan warga sipil. Pemerintah dan aparat keamanan diharapkan dapat meningkatkan upaya perlindungan dan penegakan hukum untuk mencegah serangan serupa di masa depan. (NOUFAL/RAFI)

Trending

Exit mobile version