Connect with us

Dunia

Pasca Tewasnya Pemimpin Hamas, Houthi Siap Bantu Iran Balas Serangan 

Published

pada

Anggota pemberontak Houthi melakukan unjuk rasa menentang serangan AS dan Inggris di Sanaa, Yaman, pada Minggu, 14 Januari 2024. (AP)

AKTUALITAS.ID – Pemimpin Dewan Tertinggi Milisi Houthi, Mahdi Al-Mashat, menegaskan kembali komitmen kelompoknya untuk mendukung Iran dan Hamas, menyusul tewasnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dalam serangan udara Israel di Teheran. Al-Mashat juga mengumumkan masa berkabung tiga hari serta penurunan bendera setengah tiang sebagai tanda penghormatan terhadap Haniyeh, yang terbunuh hanya beberapa jam setelah menghadiri pelantikan presiden baru Iran.

Kantor berita resmi Houthi melaporkan bahwa Al-Mashat menegaskan dukungan yang tak tergoyahkan terhadap Hamas dan poros perlawanan lainnya yang didukung Iran di wilayah tersebut. Dia menuduh Israel dan Amerika Serikat bertanggung jawab atas konflik yang semakin meningkat dan pembunuhan target para pemimpin perlawanan.

Sejak November 2023, milisi Houthi telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di jalur pelayaran internasional di Laut Merah dan perairan sekitar Yaman dengan rudal, pesawat tak berawak bersenjata, dan kapal-kapal tanpa awak. Mereka mengklaim bahwa tindakan ini dilakukan untuk mendukung rakyat Palestina dan memaksa Israel menghentikan operasi militer di Jalur Gaza.

Serangan Houthi juga meluas hingga serangan langsung ke Israel. Pada 19 Juli 2024, sebuah pesawat tanpa awak bermuatan bahan peledak yang diluncurkan oleh milisi tersebut menghantam daerah permukiman di Tel Aviv, menewaskan satu orang dan melukai sedikitnya 10 orang. Israel merespons dengan menyerang pelabuhan laut dan fasilitas penyimpanan minyak di kota Hodeidah, Yaman, yang dikuasai Houthi, menyebabkan enam orang tewas dan melukai sedikitnya 80 orang.

Pemimpin Houthi, Mohammed Al-Houthi, mengutuk pembunuhan pemimpin politik Hamas sebagai kejahatan teroris yang keji dan pelanggaran hukum dalam sebuah pesan yang diunggah di jaringan media sosial X.

Meski Israel belum mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, para ahli Yaman percaya bahwa serangan terhadap Haniyeh di dalam wilayah Iran merupakan pesan dari otoritas Israel kepada Teheran dan proksinya bahwa mereka mampu membunuh para pemimpin perlawanan jika serangan terhadap Israel terus berlanjut. (KAISAR/RAFI)

Trending

Exit mobile version