DUNIA
Kerusuhan Pasca Pemilu Mozambik: 21 Tewas dan 236 Kasus Kekerasan Dilaporkan

AKTUALITAS.ID – Mozambik dilanda kerusuhan menyusul pengumuman hasil pemilu yang kontroversial, dengan laporan terbaru menyebutkan sebanyak 21 orang, termasuk dua polisi, tewas dalam 24 jam terakhir akibat aksi kekerasan. Kekacauan ini terjadi setelah partai yang berkuasa, Frelimo, diumumkan sebagai pemenang pemilu presiden yang dilaksanakan pada 9 Oktober 2024.
Menurut laporan dari AFP pada Rabu, (25/12/2024), Menteri Dalam Negeri Pascoal Ronda mengungkapkan bahwa setidaknya 236 insiden kekerasan serius telah terjadi di seluruh negeri, dengan total 25 orang mengalami luka-luka, termasuk 13 petugas polisi. Ronda mencatat bahwa lebih dari 70 orang telah ditangkap terkait dengan aksi kekerasan ini.
Para pelaku, yang dilaporkan menggunakan senjata api dan senjata tajam, melakukan serangan terhadap berbagai fasilitas pemerintah, termasuk kantor polisi dan lembaga pemasyarakatan. “Kelompok pria bersenjata ini telah menciptakan suasana ketakutan dan ketidakamanan yang tinggi di masyarakat,” kata Ronda dalam konferensi pers di Maputo, ibu kota Mozambik.
Di Maputo sendiri, bentrokan sengit antara pengunjuk rasa dan polisi terjadi, dengan pihak kepolisian menggunakan kendaraan lapis baja untuk mengendalikan situasi. Ratusan demonstran terbukti melakukan kerusuhan, membakar penghalang jalan dan menciptakan asap tebal yang menyelimuti kawasan pusat kota.
Insiden kerusuhan ini dipicu oleh kontroversi seputar pemilu, di mana kandidat presiden Frelimo, Daniel Chapo, dinyatakan sebagai pemenang oleh pengadilan tertinggi pada 23 Desember. Penantang utama Chapo, Venancio Mondlane, telah mengklaim bahwa pemilu tersebut dicurangi, mengarah pada protes besar-besaran dari pendukungnya.
Sementara itu, banyak toko, bank, supermarket, dan fasilitas publik lainnya menjadi sasaran penjarahan. Beberapa bangunan dilaporkan dibakar dan hancur dalam kerusuhan yang meluas ini.
Pemerintah Mozambik kini menghadapi tantangan besar dalam meredakan ketegangan yang terus meningkat, sementara masyarakat mendesak perbaikan dalam sistem politik yang dianggap tidak adil. Keadaan di lapangan terus dipantau dengan seksama, dan harapan akan perdamaian segera agar bisa kembali terwujud di negara yang tengah dilanda kekacauan ini. (Enal Kaisar)
-
NASIONAL13/03/2025
Kontroversi Amplop Cokelat di Rapat Pertamina: Anggota DPR Tegaskan Itu Hanya SPPD
-
EKBIS12/03/2025
Hadapi Krisis Pangan Global, Pemerintah Pastikan Produksi Beras Nasional Surplus
-
RAGAM12/03/2025
Raffi Ahmad Prihatin dengan Kondisi Wendy Cagur
-
MULTIMEDIA12/03/2025
FOTO: Komisi V Setujui Anggaran Tambahan Kemendes dari Hibah Luar Negeri
-
JABODETABEK12/03/2025
Pemprov DKI Jakarta Naikkan Jumlah Penerima KJP Plus Jadi 705.000 Siswa
-
OASE13/03/2025
Rahasia Asmaul Husna: Keistimewaan Nama-Nama Allah yang Membawa Berkah
-
OLAHRAGA12/03/2025
Manchester United Bakal Punya Stadion Baru, Terbesar di Inggris!
-
MULTIMEDIA12/03/2025
FOTO: Raker Komisi VIII – Menag Bahas Penyelenggaraan Haji Tahun 1446H/2025M