Connect with us

DUNIA

Lebih dari 700 Warga Gaza Tewas Saat Ambil Air

Aktualitas.id -

Seorang warga berdiri di atas reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan udara Israel di camp pengungsian al-Shati, bagian utara Gaza, Jumat (4/7/2025) waktu setempat. (Xinhua)

AKTUALITAS.ID – Pemerintah Gaza menuduh Israel melakukan “perang kehausan” yang sistematis terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, dengan lebih dari 700 orang – sebagian besar anak-anak – dilaporkan tewas sejak Oktober 2023 saat mengambil air bersih.

Dalam pernyataan resmi pada Senin (14/7/2025), Kantor Media Pemerintah Gaza menyebut bahwa pasukan Israel telah melakukan 112 serangan terhadap warga yang tengah mengantre air, termasuk serangan terbaru pada Minggu (13/7/2025) di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza Tengah, yang menewaskan sedikitnya 12 warga sipil, delapan di antaranya anak-anak.

“Pendudukan Israel terus melancarkan perang kehausan yang disengaja terhadap rakyat Palestina di Gaza, melanggar seluruh konvensi internasional dan prinsip kemanusiaan,” bunyi pernyataan tersebut.

Lebih lanjut, otoritas Gaza mengklaim bahwa lebih dari 720 sumur air telah dihancurkan secara sistematis oleh militer Israel, membuat lebih dari 1,25 juta warga kehilangan akses terhadap air bersih. Situasi diperparah oleh blokade total bahan bakar – mencapai 12 juta liter per bulan – yang dibutuhkan untuk mengoperasikan sumur, stasiun pengolahan limbah, dan sistem sanitasi lainnya.

“Jaringan air dan sanitasi kini lumpuh total, memicu penyebaran penyakit menular, terutama di kalangan anak-anak,” tambah pihak Gaza.

Pemerintah Gaza mendesak komunitas internasional, termasuk organisasi hak asasi manusia dan lembaga PBB, untuk segera turun tangan menghentikan penggunaan air sebagai alat perang dan membuka jalur distribusi bahan bakar dan peralatan vital ke Gaza.

Sejak 2 Maret 2024, Israel menutup seluruh jalur perlintasan bantuan ke Gaza, memicu krisis kemanusiaan parah bagi 2,4 juta penduduk di wilayah tersebut. Kelangkaan pangan dan air kini mendorong Gaza ke ambang kelaparan, dengan sejumlah kematian akibat kekurangan gizi mulai dilaporkan.

Meski mendapat tekanan internasional, militer Israel terus melanjutkan serangan sejak 7 Oktober 2023. Hingga kini, lebih dari 58.000 warga Palestina dilaporkan tewas, sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak. Serangan itu juga menyebabkan kerusakan infrastruktur besar-besaran, termasuk fasilitas kesehatan dan pendidikan.

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Sementara itu, gugatan genosida terhadap Israel masih berlangsung di Mahkamah Internasional (ICJ). (PURNOMO/DIN) 

TRENDING

Exit mobile version