Connect with us

EKBIS

Rupiah Diprediksi Melemah, Reshuffle Kabinet & Sentimen Global Jadi Pemicu

Aktualitas.id -

Ilustrasi - Nilai tukar rupiah. (Ist)

AKTUALITAS.ID — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan melanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini, Rabu (10/9/2025).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup terdepresiasi 1,05% atau 172 poin ke level Rp16.481,50 per dolar AS pada Selasa (9/9/2025). Sementara itu, indeks dolar AS menguat tipis 0,03% ke posisi 97,48.

Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan rupiah akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah di kisaran Rp16.480–Rp16.540 per dolar AS sepanjang hari ini.

Menurut Ibrahim, pelemahan rupiah dipicu kombinasi faktor global dan domestik. Dari dalam negeri, reshuffle Kabinet Merah Putih menjadi perhatian utama pasar.

Pergantian Sri Mulyani Indrawati dari kursi Menteri Keuangan dinilai sebagai faktor dominan. “Selama ini, Ibu Sri Mulyani merupakan jangkar sentimen investor. Pengalaman dan rekam jejaknya menghadapi berbagai krisis membuat pasar merasa aman. Kepergiannya jelas menimbulkan kekhawatiran terkait arah kebijakan fiskal Indonesia,” ujarnya, Selasa (9/9/2025).

Dampak reshuffle langsung terasa di pasar modal. Ibrahim mencatat arus keluar dana asing (capital outflow) dari saham mencapai US$254 juta hanya dalam empat hari pertama September.

Dari sisi global, pelaku pasar tengah menanti hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan depan. Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed cukup kuat, seiring tanda-tanda pendinginan pasar tenaga kerja AS.

“Namun, bank sentral AS masih berhati-hati terhadap risiko inflasi, terutama karena kenaikan harga yang dipicu kebijakan tarif perdagangan Presiden Donald Trump,” tambah Ibrahim.

Dengan kombinasi faktor tersebut, rupiah diprediksi masih akan menghadapi tekanan dalam jangka pendek. (ARI WIBOWO/DIN) 

TRENDING

Exit mobile version