Connect with us

EKBIS

Mentan Targetkan RI Swasembada Beras 31 Desember 2025, Pabrik Pakan Rakyat Siap Dibangun

Aktualitas.id -

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman . (Dok: ist)

AKTUALITAS.ID – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan Indonesia siap mencapai swasembada pangan khususnya beras pada 31 Desember 2025 pukul 12.00 WIB, jika tidak ada kendala di lapangan. Hal itu disampaikan Amran usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.

“Pangan kita khusus beras, insya Allah tanggal 31 Desember jam 12.00 WIB… Indonesia swasembada pangan,” ujar Amran.

Menurutnya, target swasembada yang semula diperkirakan membutuhkan waktu empat tahun kini dipercepat menjadi satu tahun berkat dukungan regulasi serta pembiayaan yang kuat. Amran mengatakan percepatan ini merupakan arahan langsung Presiden Prabowo untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Selain memacu produksi beras, Kementerian Pertanian juga menyiapkan program besar membangun peternakan rakyat di sektor hulu, termasuk pabrik pakan dan fasilitas produksi day old chicks (DOC). Program ini ditujukan untuk menstabilkan harga pakan, vaksin, dan obat-obatan di tingkat peternak.

“Kami ingin memproduksi DOC untuk rakyat agar harga pakan dan vaksin stabil. Ada 3,7 juta peternak yang harus kita jaga,” katanya.

Pemerintah juga menyiapkan kebijakan Harga Pokok Penjualan (HPP) serta rencana penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk pakan guna menjaga stabilitas harga. Pabrik pakan rencananya dibangun di 12 lokasi pada tahap pertama dan 18 lokasi pada tahap kedua, dengan estimasi anggaran mencapai Rp20 triliun.

Amran menegaskan seluruh fasilitas tersebut diprioritaskan bagi peternak kecil.

Sebelumnya, pada Oktober 2025, Amran melaporkan produksi beras nasional telah mencapai 33,1 juta ton, dan diperkirakan menembus 34 juta ton pada akhir tahun—lebih tinggi dibandingkan produksi tahun sebelumnya yang berada di angka 30 juta ton.

Lonjakan produksi ini terjadi berkat perbaikan distribusi pupuk langsung ke petani, rehabilitasi irigasi, penguatan alsintan, penyederhanaan regulasi, serta percepatan pencetakan sawah baru di berbagai daerah. (ARI WIBOWO/DIN) 

TRENDING

Exit mobile version