Connect with us

EKBIS

Menko Airlangga Pastikan UMP 2026 Sesuai Kebutuhan Pekerja

Aktualitas.id -

Menko Ekon Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers, usai mengikuti rapat mengenai restrukturisasi kredit UMKM, Senin (17/07/2023), di Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Agung)

AKTUALITAS.ID – Pemerintah menegaskan bahwa penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2026 telah disusun dengan mempertimbangkan berbagai indikator ekonomi untuk memastikan besaran upah sesuai kebutuhan pekerja. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan formula yang digunakan menggabungkan inflasi, indeks alfa, dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Menurut Airlangga, formulasi UMP disusun dengan memperhatikan kondisi ekonomi provinsi serta kabupaten/kota, sehingga hasilnya lebih responsif terhadap dinamika lokal. “UMP merupakan upah minimum yang besarannya telah ditetapkan melalui formula inflasi ditambah indeks, dikalikan pertumbuhan ekonomi di provinsi atau kabupaten masing-masing,” ujarnya usai meninjau program Work From Anywhere di Pondok Indah Mall, Jakarta, Jumat (26/12/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi protes dari kalangan buruh di beberapa daerah yang menilai kenaikan UMP masih kecil. Pemerintah menyatakan telah menyesuaikan parameter perhitungan, termasuk menaikkan indeks alfa dalam formula menjadi kisaran 0,5 hingga 0,9, langkah yang menurut Airlangga memberi ruang kenaikan upah yang lebih signifikan bagi pekerja.

Airlangga menegaskan bahwa angka UMP yang ditetapkan saat ini layak dijadikan patokan minimal. “Agar pekerja memperoleh upah sesuai kebutuhan dan kenaikan harga di masyarakat sebagai standar minimal,” katanya. Ia juga menekankan bahwa UMP adalah standar minimal; di beberapa kota dan Kawasan Ekonomi Khusus, upah sektoral atau perusahaan dapat berada di atas UMP sesuai kondisi industri dan produktivitas.

Pemerintah berharap dunia usaha mendorong pengupahan berbasis produktivitas sehingga kenaikan gaji tidak hanya mengikuti formula tetapi juga didorong oleh peningkatan kinerja dan efisiensi. Airlangga menambahkan bahwa penyesuaian formula bertujuan menciptakan keseimbangan antara perlindungan pekerja dan daya saing usaha.

Sebagai contoh implementasi, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengumumkan UMP DKI Jakarta 2026 sebesar Rp 5.729.876, naik Rp 333.115 dari UMP 2025 yang sebesar Rp 5.396.761. Penetapan ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2025 yang menetapkan rentang indeks alfa 0,5 hingga 0,9.

Dengan formula yang lebih fleksibel dan indeks alfa yang dinaikkan, pemerintah berharap UMP 2026 dapat menjadi patokan yang lebih adil dan relevan, sekaligus mendorong upah yang lebih layak tanpa mengorbankan stabilitas ekonomi daerah. (Bowo/Mun)

TRENDING

Exit mobile version