JABODETABEK
Kualitas Udara Jakarta Memburuk pada Selasa Pagi

AKTUALITAS.ID – Kualitas udara di DKI Jakarta kembali mendapat sorotan, setelah menduduki peringkat ketujuh sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Selasa pagi (26/09). Menurut data dari situs pemantau kualitas udara, IQ Air, pada pukul 06.29 WIB, Jakarta masuk dalam kategori “tidak sehat bagi kelompok sensitif” dengan indeks PM2,5 mencapai angka 161.
Angka tersebut mengindikasikan tingkat polusi yang berbahaya, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan. Konsentrasi PM2,5 di Jakarta mencapai 70 mikrogram per meter kubik, yang setara dengan 14 kali lipat dari panduan kualitas udara tahunan yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). PM2,5 sendiri merupakan partikel udara berukuran sangat kecil, di bawah 2,5 mikrometer, yang dapat menembus paru-paru dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Selain Jakarta, beberapa kota besar dunia juga berada di peringkat atas sebagai kota dengan kualitas udara yang buruk. Kinshasa (Kongo) menduduki peringkat pertama dengan indeks 190, disusul Delhi (India) di angka 179, Lahore (Pakistan) dengan 174, dan Dubai (Uni Emirat Arab) dengan 169. Tashkent (Uzbekistan) berada di posisi kelima dengan indeks 167.
Situs IQ Air memberikan beberapa rekomendasi kepada warga Jakarta untuk mengurangi dampak buruk polusi. Warga disarankan untuk membatasi aktivitas di luar ruangan, menggunakan masker jika harus keluar, serta menutup jendela rumah agar tidak terpapar udara kotor dari luar.
Menanggapi situasi ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah meluncurkan platform pemantauan kualitas udara yang terintegrasi, dengan data dari 31 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) di seluruh wilayah Jakarta. Platform ini menampilkan informasi real-time mengenai kualitas udara, sehingga warga dapat lebih waspada dan siap dalam menghadapi kondisi polusi udara.
Data yang ditampilkan di platform tersebut bersumber dari berbagai institusi, seperti DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta lembaga internasional seperti World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategis.
Dengan adanya langkah-langkah pemantauan ini, diharapkan masyarakat Jakarta bisa lebih waspada dalam menjaga kesehatan, terutama di tengah ancaman polusi udara yang semakin meningkat.
Tetap jaga kesehatan dengan mengikuti rekomendasi, dan mari bersama-sama mendukung upaya untuk memperbaiki kualitas udara demi masa depan yang lebih baik. (NAUFAL/RAFI)
-
RAGAM02/07/2025 02:00 WIB
Denny JA Luncurkan Genre Baru: “Lukisan Imajinasi Nusantara”
-
OLAHRAGA01/07/2025 22:00 WIB
6 Tim Melaju ke Perempat Final Piala Dunia Antarklub, Raksasa Eropa Tumbang
-
DUNIA01/07/2025 20:30 WIB
Lonjakan Kasus DBD di Bangladesh: Lebih dari 10.000 Terinfeksi, 42 Meninggal
-
DUNIA02/07/2025 00:01 WIB
Menlu Kuba: Netanyahu Sudah 30 Tahun Bohongi Dunia Soal Nuklir Iran
-
OLAHRAGA01/07/2025 20:00 WIB
Taufik Hidayat Minta Komunitas Nonkomersial Tak Dikenai Biaya di GBK
-
NASIONAL01/07/2025 21:30 WIB
Presiden Kunjungan ke Arab Saudi, Bahas Kampung Haji dan Isu Timur Tengah
-
OLAHRAGA01/07/2025 21:00 WIB
Cep Indra Kembali ke Timnas! Garuda Siap Tampil Ganas di SEA V League 2025
-
POLITIK02/07/2025 06:00 WIB
Puan Jelaskan Alasan DPR Belum Bahas Usulan Pemakzulan Gibran