Connect with us

JABODETABEK

Istri Sandy Permana Tolak Permintaan Maaf Keluarga Pelaku: “Tidak Semudah Itu”

Aktualitas.id -

Tersangka pembunuhan Sandy Permana, Nanang Gimbal (tengah belakang) dihadirkan saat konferensi pers pengungkapan kasus pembunuhan terhadap aktor laga Sandy Permana di Jakarta, Kamis (16/1).

AKTUALITAS.ID – Ade Andriani, istri mendiang aktor Sandy Permana, menolak permintaan maaf dari keluarga pelaku pembunuhan suaminya. Rasa sakit yang mendalam dan kehilangan sosok ayah bagi anak-anaknya membuat Ade belum siap untuk memberikan maaf.

Pada Jumat (17/1/2025), Yulianti (46), istri dari Nanang Irawan alias Gimbal—tersangka utama dalam kasus pembunuhan Sandy Permana—mendatangi rumah duka di Perumahan TNI Polri, Desa Cibarusahjaya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Ia datang dengan didampingi kuasa hukum untuk menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban.

Permintaan Maaf yang Tak Diterima

Di lokasi, Yulianti hanya ditemui oleh orang tua Sandy Permana, sementara Ade Andriani memilih untuk menghindar karena masih diliputi duka dan amarah.

“Saya benar-benar tidak tahu kejadian ini. Saya juga kehilangan korban, saya sedih,” ujar Yulianti dengan mata berkaca-kaca. Ia mengaku baru bisa datang setelah sebelumnya sempat ditahan oleh pihak kepolisian selama empat hari.

Namun, bagi Ade, permintaan maaf itu bukan sesuatu yang bisa diberikan begitu saja.

“Ya, kalau belum siap, memang belum siap. Tidak semudah itu meminta maaf,” ujarnya dengan suara bergetar.

Kepergian Sandy Permana meninggalkan luka yang begitu dalam bagi Ade dan ketiga anaknya. Kehilangan sosok ayah membuat anak-anaknya terus bertanya-tanya ke mana perginya sang ayah.

“Coba dia kalau di posisi saya, kehilangan suami, sementara anak-anak saya terus bertanya, ‘Aku sudah tidak punya ayah lagi, ya?’ Bagaimana saya tidak sakit hati?” ungkap Ade penuh emosi.

Ia pun mengaku sengaja menghindari pertemuan dengan Yulianti karena merasa akan semakin terluka jika harus berhadapan langsung dengan keluarga pelaku.

“Maaf itu tidak bisa terucap dari mulut saya. Suami saya disakiti, dibunuh. Saya tidak sanggup bertemu mereka, sakit rasanya,” tegasnya.

Kasus pembunuhan Sandy Permana masih terus bergulir di meja hijau. Sementara itu, keluarga korban berusaha tegar menghadapi cobaan ini, meski bayang-bayang kehilangan terus menghantui.

Akankah waktu bisa menyembuhkan luka dan membuka pintu maaf? Hanya waktu yang bisa menjawab. (NAUFAL/RIHADIN)

Continue Reading

TRENDING

Exit mobile version