Connect with us

JABODETABEK

Pemprov DKI Jakarta Naikkan Jumlah Penerima KJP Plus Jadi 705.000 Siswa

Aktualitas.id -

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kanan) di Balai Kota. (Dok: ist)

AKTUALITAS.ID – Kabar baik bagi pelajar di Jakarta! Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meningkatkan jumlah penerima bantuan sosial (bansos) Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus pada Maret 2025 menjadi sekitar 705.000 siswa. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang berjumlah 523.622 peserta didik.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa pencairan dana KJP Plus ditargetkan selesai sebelum Lebaran 1446 H/2025.

“Mudah-mudahan pada akhir Maret ini sebelum Lebaran sudah bisa kami bagikan,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu (12/3/2025).

Selain itu, Pemprov juga menyiapkan 15.000 penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) bagi mahasiswa yang membutuhkan.

Proses Pencairan dan Posko Pengaduan

Pencairan dana akan dilakukan bertahap, dimulai dari pembukaan rekening, pencetakan buku tabungan dan ATM, hingga pemindahbukuan dana ke rekening penerima oleh Bank DKI. Untuk memastikan kelancaran distribusi, Pemprov DKI telah menyiapkan posko pengaduan di setiap kecamatan guna menampung keluhan dan kendala masyarakat terkait KJP Plus.

Ijazah yang Tertahan Akan Diputihkan

Tak hanya meningkatkan jumlah penerima KJP, Pemprov DKI juga mengambil langkah besar dalam sektor pendidikan dengan memutihkan ijazah yang tertahan di sekolah.

“Termasuk ijazah yang tertahan di semua tingkatan, nanti akan kami putihkan. Untuk ijazah akan ditangani oleh Baznas-Bazis DKI,” jelas Pramono.

Program pemutihan ijazah ini mencakup semua jenjang pendidikan, dari SD, SMP, hingga SMA, dan menjadi bagian dari 100 hari kerja Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno.

Dengan kebijakan ini, diharapkan tak ada lagi siswa yang terhambat melanjutkan pendidikan atau mencari pekerjaan karena ijazahnya tertahan.

Pemprov DKI terus berkomitmen untuk mendukung pendidikan yang lebih inklusif dan merata bagi seluruh warga Jakarta. (ARI WIBOWO/DIN)

TRENDING

Exit mobile version