NASIONAL
PDIP: Jokowi Menutup Diri karena Merasa Bersalah dan Berkhianat

AKTUALITAS.ID – Ketegangan antara Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kembali menjadi sorotan. Kali ini, politikus PDIP Guntur Romli melontarkan pernyataan pedas yang menuding justru Jokowi-lah yang menutup diri dan enggan bertemu Megawati.
Menurut Guntur Romli, pernyataan Jokowi yang meragukan kemungkinan seluruh mantan presiden bisa berkumpul adalah sinyal kuat bahwa sang kepala negara sedang menghindari interaksi, terutama dengan Megawati. Romli bahkan menyebut alasan di balik sikap Jokowi tersebut adalah rasa bersalah dan pengkhianatan.
“Jokowi terkesan menutup diri karena secara psikologis itu orang yang bersalah dan tidak mau mengakui kesalahannya, dan tidak mau minta maaf,” ujar Romli kepada wartawan, Jumat (28/3/2025).
Lebih lanjut, Romli menilai bahwa pernyataan Jokowi justru mengindikasikan adanya kesadaran akan kesalahan fatal yang telah diperbuat, yang berujung pada pemecatannya dari keanggotaan PDIP.
“Karena Jokowi merasa kesalahannya sangat fatal, sehingga harus dipecat dari PDIP. Pelanggaran kepada Konstitusi, UU dan AD/ART Partai, merusak demokrasi dan supremasi hukum demi kepentingan anak dan keluarga dia, serta pengkhianatan terhadap Partai,” bebernya.
Dengan kata lain, Romli menyimpulkan bahwa keengganan Jokowi untuk bertemu langsung dengan Megawati dalam satu forum disebabkan oleh rasa bersalah atas pengkhianatan terhadap partai yang telah membesarkannya.
“Sedangkan Ibu Megawati itu tidak ada masalah personal dengan Jokowi. Belum apa-apa Jokowi sudah menutup diri karena merasa bersalah dan berkhianat ke Ibu Megawati,” tutur Romli.
Romli bahkan mengingatkan kembali momen di mana Megawati dengan tulus membela Jokowi saat dulu diserang dengan isu negatif. “Waktu dulu Jokowi dimaki-maki Jokodok, Ibu Megawati sampai membela dan menangin, enggak tega karena makian itu keterlaluan,” pungkasnya.
Pernyataan Guntur Romli ini merupakan respons atas komentar Jokowi sebelumnya terkait peluang pertemuannya dengan Megawati dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Meskipun tidak menutup kemungkinan adanya pertemuan, Jokowi secara implisit menyatakan keraguannya.
“Ya bisa saja, tapi kelihatannya kok enggak mungkin,” kata Jokowi saat ditemui di kediaman pribadinya di Solo, Kamis (27/3/2025).
Ketika ditanya alasannya, Jokowi enggan memberikan jawaban yang jelas. “Ya enggak tahu, hehehe. Kelihatannya kok,” ujarnya singkat, mengulang ketidakyakinannya.
Jokowi juga memilih untuk tidak mengomentari spekulasi apakah keraguan tersebut berkaitan dengan hubungannya yang renggang dengan PDIP. “Udah jawabannya itu,” katanya mengakhiri pertanyaan wartawan.
Dengan demikian, narasi yang dibangun oleh PDIP melalui pernyataan Guntur Romli ini semakin memperjelas bahwa retaknya hubungan antara Megawati dan Jokowi dipandang oleh partai berlambang banteng tersebut sebagai akibat dari tindakan Jokowi yang dianggap sebagai pengkhianatan, bukan karena adanya masalah dari pihak Megawati. (Mun/Ari Wibowo)
-
FOTO23/04/2025 16:00 WIB
FOTO: Bakti Sosial IBI Sambut Hari Pekan Imunisasi Dunia
-
JABODETABEK23/04/2025 17:00 WIB
Satu Juta Lebih Bayi Diimunisasi Serentak: Kolaborasi Hebat IBI dan Dinkes Wujudkan Generasi Emas 2045
-
JABODETABEK23/04/2025 15:30 WIB
Tawuran Pelajar Pecah di Kampung Melayu Jaktim, 20 Orang Digelandang Polisi
-
NASIONAL23/04/2025 13:00 WIB
Skandal CSR Triliunan: KPK Siap Umumkan Tersangka dari Komisi XI DPR
-
POLITIK23/04/2025 15:00 WIB
PAN Nilai Arahan Presiden Prabowo Merapatkan Barisan Menteri Adalah Hal Lazim dan Positif
-
DUNIA23/04/2025 14:00 WIB
Tiga Bulan Berkuasa, Trump Guncang Fondasi Demokrasi Amerika Serikat
-
JABODETABEK23/04/2025 14:30 WIB
Pengendara Wanita Ditembak Usai Coba Kabur dari Komplotan Begal di Jakbar
-
OLAHRAGA24/04/2025 00:01 WIB
JIS Siap Gelar Laga Kandang Persija Jakarta di Liga 1 pada Mei 2025