NASIONAL
Pelatihan Mitigasi Aksi Terror Digelar
AKTUALITAS.ID – Kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman tindak terorisme sangat penting dilakukan. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Pelatihan Mitigasi Aksi Terorisme Integratif (Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi, serta TNI dan Polri) di Kuta, Badung, Bali.
Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Brigadir Jenderal Polisi Wawan Ridwan mengatakan bahwa kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya strategis untuk memperkuat kesiapsiagaan dan kemampuan operasional aparat dalam menghadapi potensi aksi terorisme, khususnya di Provinsi Bali yang merupakan salah satu kawasan vital nasional dan pusat pariwisata dunia.
“Kegiatan ini merupakan langkah pre-emptive dan preventive dalam menghadapi potensi ancaman terorisme melalui peningkatan kesiapsiagaan seluruh aparatur negara dari berbagai sektor,” ucap Brigjen Pol. Wawan dalam keterangan tertulis yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Menurut dia, kesiapsiagaan di Bali harus terus dibangun, mengingat Bali memiliki nilai strategis tinggi karena menjadi pilihan wisatawan dan kerap menjadi tuan rumah berbagai agenda berskala nasional dan internasional.
Latihan mitigasi aksi terorisme integratif tersebut, kata dia, seiring dengan kewajiban BNPT untuk senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan nasional dan meningkatkan kemampuan aparat.
Sebagai leading sector atau sektor pemimpin dalam penanggulangan terorisme di Indonesia, Brigjen Pol. Wawan menegaskan bahwa BNPT memiliki tanggung jawab untuk terus mendorong kesiapsiagaan nasional melalui berbagai program peningkatan kemampuan aparatur.
Untuk itu, pelatihan kali ini disebutkan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan kolaborasi lintas sektor demi menciptakan sistem mitigasi aksi terorisme yang tangguh dan responsif.
Sementara itu, Instruktur Pelatihan Inspektur Polisi Dua I Gede Sudiana memandang penting kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman kimia, biologi, radioaktif, dan nuklir, yang menjadi sorotan utama dalam pelatihan.
”Hal ini menjadi sebuah tindak lanjut yang baik. Ketika ada insiden yang berhubungan dengan kimia, biologi, serta radioaktif dan nuklir, masing-masing stakeholder sudah mengetahui peran dan fungsinya,” ucap Ipda Sudiana.
Kegiatan diikuti oleh 60 peserta dari berbagai instansi, termasuk Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah Bali, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Brigade Mobil (Brimob), serta Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Bali. (Yan Kusuma/goeh)
-
POLITIK28/10/2025 19:00 WIBKPP-DEM Gelar Diskusi Media Bahas Digitalisasi Pemilu Bareng KPU, Bawaslu dan Kemkomdigi
-
FOTO29/10/2025 05:13 WIBFOTO: Aksi Peduli Biruni Foundation di Hari Sumpah Pemuda
-
NASIONAL28/10/2025 18:00 WIBLBP, Berpeluang Dipanggil KPK dalam Kasus Whoosh
-
OLAHRAGA28/10/2025 19:30 WIBPengamat: Kembalinya Shin Tae-yong Bukan Solusi, Justru Bisa Jadi Masalah
-
NUSANTARA28/10/2025 16:00 WIBIntesitas Hujan Masih Tinggi, Banjir Kembali Genangi Kota Semarang
-
EKBIS29/10/2025 10:30 WIBKurs Rupiah Hari Ini 29 Oktober 2025 Tertekan, Dolar AS Menguat Jelang FOMC
-
NASIONAL28/10/2025 20:01 WIBDukung Prajurit, Kemen PU Serahkan Aset Rp2,29 T ke Kemenhan
-
OLAHRAGA28/10/2025 20:30 WIBPSSI Janji Umumkan Pelatih Baru Timnas Sebelum Maret 2026