Connect with us

NASIONAL

Tak Cuma Gizi, Program Makan Gratis Hidupkan Ribuan UMKM dan Petani Lokal

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Dok: aktualitas.id

AKTUALITAS.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) ternyata tak hanya sukses mengisi perut para penerima manfaat, tetapi juga berhasil mengisi pundi-pundi pelaku ekonomi lokal. Dalam enam bulan pelaksanaannya, program ini telah menciptakan efek domino yang signifikan, menjelma menjadi mesin penggerak ekonomi baru di berbagai daerah.

Staf Khusus Kepala BGN Bidang Komunikasi, Reddy Hendra Gunawan, menyatakan bahwa denyut nadi perekonomian lokal sangat terasa sejak program ini berjalan.

“Selain fokus dalam pemenuhan gizi, program ini juga mampu memberikan efek domino terhadap masyarakat, khususnya perputaran ekonomi lokal, sangat tampak sekali di daerah,” ujar Reddy di Jakarta, Minggu (23/6/2025).

Efek berantai ini secara langsung memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), koperasi, BUMDes, hingga petani dan peternak lokal yang menjadi pemasok utama untuk dapur-dapur pelayanan gizi.

Bukti nyata terlihat di berbagai pelosok. Di Desa Gagaksipat, Boyolali, sebuah usaha tempe rumahan yang semula berproduksi terbatas, kini kebanjiran pesanan setelah menjadi pemasok rutin untuk program MBG. Kapasitas produksinya pun meningkat drastis.

Kisah serupa datang dari para petani di Selo dan Karanganyar yang mengalami lonjakan permintaan hasil panen. Bahkan, menurut Reddy, di beberapa wilayah di Jawa Barat, peningkatan produksi bahan pangan lokal meroket hingga tujuh kali lipat untuk memenuhi kebutuhan dapur MBG.

“Artinya program ini tidak hanya berdampak pada kondisi gizi, tetapi juga pada kelembagaan ekonomi lokal, pengusaha kecil, koperasi, bumdes, dan petani di setiap daerah,” tegasnya.

Skala dampak ekonomi ini bukanlah isapan jempol. Reddy memaparkan data konkret yang menunjukkan jangkauan masif dari program ini.

“Total supplier dari koperasi, BUMDes, dan UMKM totalnya ada sekitar 4.718. Ini angka yang luar biasa, baru 6 bulan berjalan, saya kira ini efek yang sangat signifikan,” ungkap Reddy.

Angka tersebut termasuk 144 UMKM, 23 koperasi, dan 7 BUMDes yang telah resmi menjadi mitra BGN, belum lagi ribuan pemasok lainnya yang terlibat dalam rantai pasok.

Lebih dari itu, program ini juga dilaporkan berhasil meningkatkan tingkat kehadiran siswa di sekolah, sebuah bonus positif yang melengkapi tujuan utama pemenuhan gizi.

Untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan, BGN tidak tinggal diam. Evaluasi rutin digelar setiap pekan dengan seluruh kepala dapur pelayanan gizi. Bahkan, setiap Kamis dan Jumat, koordinasi intensif dilakukan untuk memastikan semua kendala di lapangan dapat segera diatasi.

“Tentunya Badan Gizi Nasional selalu melakukan perbaikan-perbaikan terus-menerus,” pungkas Reddy, menunjukkan komitmen untuk memastikan program ini tidak hanya berdampak besar, tetapi juga berjalan dengan baik. (Ari Wibowo/Mun)

TRENDING

Exit mobile version