NASIONAL
BMKG: Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut Berpotensi Gempa Dahsyat
AKTUALITAS.ID – Ancaman gempa besar dan tsunami akibat megathrust di Indonesia semakin nyata. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan dua zona rawan, yakni Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut, kini tinggal menunggu waktu untuk melepaskan energi yang sudah terkunci selama berabad-abad.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menegaskan kedua zona tersebut sudah lama tidak mengalami gempa besar atau seismic gap. Kondisi ini meningkatkan potensi terjadinya gempa dahsyat sewaktu-waktu. “Gempa Nias Barat pada 7 Mei 2025 lalu adalah murni gempa di zona Megathrust Mentawai-Siberut,” jelasnya.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga memperingatkan risiko tinggi di selatan Jawa Barat hingga Selat Sunda. Menurut peneliti BRIN, Nuraini Rahma Hanifa, jika Megathrust di wilayah Pangandaran pecah, guncangan bisa mencapai magnitudo 8,7 dan memicu tsunami hingga 20 meter di selatan Jawa, dengan waktu tiba hanya 18–40 menit di daerah terdekat. Gelombang tsunami bahkan bisa mencapai Banten, Lampung, dan Jakarta meski dengan ketinggian yang lebih rendah.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menegaskan pihaknya terus menggiatkan mitigasi, mulai dari pemasangan sensor InaTEWS, edukasi masyarakat, hingga pengecekan rutin sistem sirine tsunami. “Isu megathrust bukan baru, tapi masyarakat harus siap. Mitigasi adalah kunci,” ujarnya.
Berdasarkan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017, terdapat 13 segmen megathrust yang berpotensi mengguncang Tanah Air:
| No | Segmen Megathrust | Potensi Magnitudo |
|---|---|---|
| 1 | Mentawai-Pagai | M8,9 |
| 2 | Enggano | M8,4 |
| 3 | Selat Sunda | M8,7 |
| 4 | Jawa Barat–Jawa Tengah | M8,7 |
| 5 | Jawa Timur | M8,7 |
| 6 | Sumba | M8,5 |
| 7 | Aceh-Andaman | M9,2 |
| 8 | Nias-Simeulue | M8,7 |
| 9 | Batu | M7,8 |
| 10 | Mentawai-Siberut | M8,9 |
| 11 | Sulawesi Utara | M8,5 |
| 12 | Filipina | M8,2 |
| 13 | Papua | M8,7 |
BMKG dan BRIN mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan, memperkuat jalur evakuasi, dan memastikan sarana peringatan dini berfungsi optimal. Sebab, kapanpun megathrust bisa terjadi, dampaknya akan bersifat masif. (Mun)
-
NASIONAL27/12/2025 01:09 WIBPengamat: Bendera GAM di Tengah Bencana Bisa Picu Trauma Lama
-
RAGAM26/12/2025 22:00 WIBJustin Bieber Bagikan Pesan Natal Penuh Iman dan Harapan
-
EKBIS27/12/2025 00:03 WIBHadapi Cuaca Ekstrem Nataru, PLN Siagakan 69.000 Personel di Seluruh Indonesia
-
JABODETABEK26/12/2025 21:00 WIBPemprov DKI Siapkan untuk Buruh: KJP Plus, Transportasi Gratis hingga BPJS Ditanggung
-
JABODETABEK27/12/2025 05:30 WIBBMKG: DKI Jakarta Waspada Hujan Sedang hingga Lebat pada Sabtu 27 Desember 2025
-
DUNIA26/12/2025 19:01 WIBWisatawan China ke Kamboja Tembus 1,1 Juta Orang, Naik 43,5 Persen
-
DUNIA26/12/2025 23:00 WIBKorut Perkuat Industri Pertahanan, Kim Jong Un Minta Produksi Rudal Ditingkatkan
-
NASIONAL27/12/2025 07:00 WIBTNI dan Masyarakat Diminta Tahan Diri Usai Insiden Bendera Bulan Bintang