Connect with us

NASIONAL

Siklon Tropis Bakung Aktif, BMKG: Waspadai Dampak Tidak Langsung di Wilayah Indonesia

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Dok: akutalitas.id - ai

AKTUALITAS.ID – BMKG merilis informasi terbaru melalui akun resminya bahwa siklon tropis Bakung terbentuk dari bibit 91S dan kini terpantau berada di Samudra Hindia sebelah barat daya Lampung. Sistem ini tercatat memiliki kecepatan angin maksimum sekitar 45 knot (83 km/jam) dengan tekanan minimum 996 hPa, dan diprakirakan meningkat menjadi kategori dua dalam 24 jam ke depan.

Meskipun pergerakan Bakung cenderung ke arah barat dan menjauhi wilayah daratan Indonesia, BMKG memperingatkan adanya dampak tidak langsung berupa peningkatan potensi hujan dan angin di beberapa wilayah, khususnya di Bengkulu dan Lampung, yang berpeluang mengalami hujan sedang hingga lebat serta angin kencang dalam periode pemantauan.

Selain Bakung, BMKG juga memantau dua bibit siklon lain di Samudra Hindia. Bibit 93S, yang mulai terbentuk pada 11 Desember 2025, berada di sekitar Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Timur dengan kecepatan angin sekitar 15 knot (28 km/jam) dan tekanan 1006 hPa. Peluang 93S berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dinilai rendah, namun sistem ini tetap berpotensi menimbulkan hujan sedang hingga lebat di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, serta angin kencang di Jawa Timur dan Bali.

Sementara itu, bibit 92S yang terbentuk pada 10 Desember 2025 terpantau di Samudra Hindia sebelah barat Bengkulu dengan kecepatan angin sekitar 20 knot (37 km/jam) dan tekanan 1.007 hPa. Peluang 92S berkembang menjadi siklon tropis juga dinilai rendah, namun BMKG mengingatkan potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Sumatera Barat akibat pengaruh sistem ini.

BMKG menegaskan bahwa ketiga fenomena atmosfer tersebut dapat memengaruhi kondisi perairan dan cuaca di wilayah Indonesia dalam 24 jam hingga 14 Desember 2025. Masyarakat di wilayah terdampak diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, termasuk kemungkinan gangguan aktivitas darat dan laut.

Para nelayan dan pelaku transportasi laut disarankan memantau informasi peringatan cuaca dan keselamatan pelayaran, sementara warga di daerah rawan banjir dan longsor diminta menyiapkan langkah antisipasi. BMKG akan terus memperbarui informasi dan peringatan dini sesuai perkembangan sistem atmosfer di Samudra Hindia. (Firmansyah/Mun)

TRENDING

Exit mobile version