Connect with us

Nusantara

Dituduh Curi HP, Seorang Santri di Boyolali Dibakar

Published

pada

AKTUALITAS.ID – Seorang santri berinisial SS (15) di Pondok Pesantren Darusy Syahadah, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, mengalami pengalaman tragis setelah dibakar oleh seorang pemuda berusia 21 tahun, Muhammad Galang Setiadarma. Aksi pembakaran ini terjadi pada Senin malam (16/12/2024) sekitar pukul 23.00 WIB dan berawal dari tuduhan pencurian ponsel milik adik Galang.

Kasatreskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi, menjelaskan bahwa korban, yang berasal dari Sumbawa Barat, NTB, sudah belajar di pondok pesantren tersebut sejak Juli 2024. Kejadian bermula ketika adik Galang mengadu bahwa ponselnya hilang dan diduga diambil oleh SS. Merasa marah, Galang datang ke ponpes pada malam yang sama dan meminta agar korban dibawa ke hadapannya.

“Galang datang ke pondok sekitar pukul 21.00 WIB dan menginterogasi korban di ruang yang terkunci. Ia juga membawa bensin dalam botol air mineral untuk menakut-nakuti korban,” kata Joko.

Dalam situasi mencekam tersebut, Galang menuangkan bensin ke tubuh SS sebelum menyalakan korek api, yang menyebabkan korban mengalami luka bakar serius. “Akibat kejadian ini, korban mengalami luka bakar 38 persen, terutama di wajah, leher, dan dua kakinya,” tambah Joko.

SS kini dirawat intensif di RSUD Simo dan telah menjalani operasi untuk membersihkan luka bakarnya. Menurut Joko, kondisinya saat ini stabil dan dalam pantauan dokter.

Polisi segera melakukan olah tempat kejadian dan mengamankan beberapa barang bukti, termasuk karpet yang terbakar, korek api, pakaian korban, dan sisa bahan bakar. Galang kini ditangkap dan dijerat dengan Pasal 187 dan Pasal 353 KUHP mengenai penganiayaan berencana. Karena SS masih dibawah umur, pihak kepolisian juga menerapkan Pasal 80 Ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Tersangka terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara. “Kami akan menahan tersangka untuk 20 hari ke depan sambil menunggu proses hukum selanjutnya,” tutup Joko. Kasus ini tentunya menjadi perhatian serius dan mengundang keprihatinan di kalangan masyarakat terkait kekerasan yang terjadi di lingkungan pendidikan. (Enal Kaisar)

Trending

Exit mobile version