OASE
Sholat Subuh Jam 6 Pagi, Apakah Masih Diterima? Berikut Penjelasan Ulama
AKTUALITAS.ID – Sholat Subuh merupakan salah satu sholat wajib lima waktu yang memiliki keutamaan luar biasa bagi umat Muslim. Namun, banyak yang bertanya-tanya tentang batas waktu pelaksanaannya, terutama bagi mereka yang terlambat bangun. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah: Apakah boleh sholat Subuh jam 6 pagi?
Untuk menjawab hal ini, mari kita bahas penjelasan berdasarkan Al-Qur’an, hadits, dan pandangan ulama.
Batas Waktu Sholat Subuh Menurut Islam
Waktu sholat Subuh dimulai dari terbitnya fajar shadiq—cahaya putih yang menyebar di ufuk timur—hingga terbitnya matahari. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
> “Sesungguhnya sholat itu kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS An-Nisa: 103)
Hadits Rasulullah SAW juga menegaskan:
“Waktu Subuh adalah dari terbit fajar hingga terbit matahari.” (HR Muslim)
Artinya, sholat Subuh wajib dilaksanakan sebelum matahari terbit. Di Indonesia, matahari biasanya terbit sekitar pukul 5:30 hingga 6:00 pagi, tergantung lokasi dan waktu dalam setahun. Jika sholat dilaksanakan setelah waktu ini, maka ia dianggap sebagai qadha (mengganti sholat yang terlewat).
Apa Kata Ulama Tentang Sholat Subuh Jam 6 Pagi?
Para ulama sepakat bahwa sholat Subuh yang dilakukan setelah matahari terbit tidak sah sebagai sholat Subuh pada waktunya. Imam Jalaluddin al-Mahalli dalam kitab Jam’ul Jawami’ menyebutkan bahwa waktu sholat Subuh hanya berlangsung dari terbitnya fajar hingga matahari terbit.
Oleh karena itu, sholat Subuh jam 6 pagi (jika matahari sudah terbit) tidak lagi dihitung sebagai sholat Subuh pada waktunya, melainkan sebagai qadha.
Keutamaan Sholat Subuh Tepat Waktu
Melaksanakan sholat Subuh tepat waktu memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
Mendapatkan perlindungan Allah sepanjang hari.
Dijauhkan dari sifat munafik.
Meraih pahala besar dan keberkahan hidup.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang sholat Subuh berjamaah, maka ia berada dalam jaminan Allah.” (HR Muslim)
Sholat Subuh juga menjadi bukti kedisiplinan dan ketaatan seorang Muslim dalam menjalankan perintah Allah SWT.
Tips Agar Tidak Terlambat Sholat Subuh
Agar tidak lagi terlambat bangun untuk sholat Subuh, berikut beberapa tips yang dapat Anda terapkan:
1. Tidur Lebih Awal
Pastikan tubuh cukup istirahat dengan tidur lebih awal di malam hari.
2. Gunakan Alarm
Pasang alarm di tempat yang sulit dijangkau agar Anda harus bangun untuk mematikannya.
3. Minta Bantuan Orang Lain
Mintalah keluarga atau teman untuk membangunkan Anda saat waktu Subuh tiba.
4. Tanamkan Niat yang Kuat
Niat yang kuat akan mendorong Anda untuk lebih bersemangat bangun dan melaksanakan sholat tepat waktu.
Kesimpulan
Sholat Subuh memiliki waktu yang jelas, yakni sejak terbit fajar hingga matahari terbit. Sholat Subuh yang dilakukan setelah matahari terbit, seperti jam 6 pagi, tidak sah sebagai sholat pada waktunya dan hanya dianggap qadha.
Untuk itu, penting bagi umat Muslim untuk berusaha melaksanakan sholat Subuh tepat waktu agar meraih keutamaannya. Dengan kedisiplinan dan upaya sungguh-sungguh, insya Allah Anda dapat menjalankan sholat Subuh dengan lebih baik.
Jangan biarkan waktu Subuh berlalu begitu saja. Raih keberkahan dengan sholat tepat waktu! (NAUFAL/RIHADIN)
-
EKBIS06/12/2025 09:30 WIBDaftar Harga Emas Antam 6 Desember 2025 per Gram dan Pecahan Lengkap
-
JABODETABEK06/12/2025 05:30 WIBCuaca Jakarta Akhir Pekan: Hujan Merata di Selatan hingga Utara
-
NUSANTARA06/12/2025 10:30 WIBErupsi Semeru: Banjir Lahar Dingin Rusak Rumah dan Fasilitas di Lumajang
-
RAGAM06/12/2025 20:00 WIBPetroChina Fhising Club – WMI Gelar Fishing Gathering dan Santunan Anak Yatim
-
OASE06/12/2025 05:00 WIBMakna Surat An-Najm dan Hubungannya dengan Peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad SAW
-
NUSANTARA06/12/2025 06:30 WIBSungai Citarum Meluap, Ribuan Warga di 3 Kecamatan Bandung Terendam Banjir
-
NUSANTARA06/12/2025 12:30 WIBDikepung Banjir dan Longsor, Pemkab Bandung Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari
-
NUSANTARA06/12/2025 08:30 WIBBNPB: Korban Meninggal Bencana Sumatera Capai 867 Jiwa, Hampir 850 Ribu Warga Mengungsi