OASE
7 Ibadah Utama 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
AKTUALITAS.ID – Bulan Dzulhijjah adalah salah satu bulan paling mulia dalam kalender Islam. Terutama 10 hari pertama bulan ini memiliki keutamaan luar biasa. Allah SWT bahkan bersumpah dalam Al-Qur’an dengan hari-hari tersebut sebagai tanda betapa besar nilainya di sisi-Nya. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah selama periode ini.
Penetapan awal Bulan Dzulhijjah 1446 H di Indonesia pada tahun 2025 menunjukkan kesepakatan antara pemerintah melalui Kementerian Agama dan organisasi Islam Muhammadiyah.
Kementerian Agama menetapkan 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025 berdasarkan hasil sidang isbat yang mengacu pada rukyatul hilal (pengamatan hilal secara langsung) di lebih dari 100 titik di seluruh Indonesia. Pengamatan hilal ini berhasil di Aceh, sehingga penetapan awal bulan disepakati serentak.
Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, yaitu perhitungan astronomi matematis tanpa pengamatan langsung. Berdasarkan metode ini, Muhammadiyah juga menetapkan 1 Dzulhijjah 1446 H pada tanggal yang sama, yaitu 28 Mei 2025.
Amalan-amalan yang dilakukan pada 10 hari pertama Dzulhijjah pahalanya dilipatgandakan. Ini menjadi kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dikutip dari Buku Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah karya Hanif Luthfi MA, keutamaan 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah adalah keistimewaan yang datangnya langsung dari syariat.
Allah SWT berfirman:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian menganiaya diri kalian dalam bulan yang empat itu dan perangilah kaum musyrik itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kalian semuanya; dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa”. (QS. At Taubah: 36)
Para ulama tafsir merespons ayat tersebut tentang keutamaan Bulan Zulhijjah. Yakni dalam bulan-bulan Haram itu dilarang berbuat aniaya terhadap diri kalian sendiri, karena dalam bulan-bulan Haram itu sanksi berbuat dosa jauh lebih berat daripada dalam hari-hari lainnya. Sebagaimana perbuatan maksiat yang dilakukan di dalam Kota Suci Mekah, berlipat ganda dosanya.
Rasulullah SAW dalam khutbah terakhirnya saat melaksanakan haji wada’ bersabda:
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
“Ingatlah, sesungguhnya zaman telah berputar seperti keadaannya sejak hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun terdiri atas dua belas bulan, empat bulan di antaranya adalah bulan-bulan haram (suci); tiga di antaranya berturut-turut, yaitu Zul Q dah, Zul Hijjah, dan Muharram; yang lainnya ialah Rajab Mudar, yang terletak di antara bulan Jumada (Jumadil Akhir) dan Sya’ban”. (HR. Imam Bukhari)
7 Ibadah Utama di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah itu adalah :
1. Puasa Sunnah di 10 Hari Pertama
Puasa sunnah selama 10 hari pertama Dzulhijjah sangat dianjurkan, terutama puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah yang dikenal sebagai puasa Arafah. Puasa ini memiliki keutamaan menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun yang akan datang. Namun, puasa pada hari Idul Adha (10 Dzulhijjah) tidak dianjurkan karena merupakan hari raya. Selain itu, puasa pada hari-hari selain tanggal 9 juga sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبّ إِلَى اللَّهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya: Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah, satu hari berpuasa didalamnya setara dengan setahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.
2. Memperbanyak Takbir, Tahlil, dan Dzikir
Selama 10 hari ini, umat Islam dianjurkan memperbanyak dzikir seperti takbir, tahlil, tasbih, dan tahmid. Amalan ini mengingatkan kita akan kebesaran Allah dan menambah pahala. Selain itu, dzikir juga menenangkan hati dan memperkuat iman
وَيَذْكُرُوا اسْمَ الله في أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ}، قال ابن عباس: أيام العشر.
“Dan mereka menyebut nama Allah di hari-hari yang ditentukan”.
وعن ابن عبَّاس رضي الله عنهما قال: قال رسول الله ﷺ: “ما من أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ الله، ولا أَحَبُّ إلى الله العَمَلُ فيهِنَّ من أَيَّامِ العَشْرِ، فأَكثرُوا فيهِنَّ من التَّسْبِيح، والتحميد، والتهليل، وَالتَّكْبِير”. رواه الطبراني في الكبير بإسناد جيد كما قال المنذري في الترغيب (١٧٢٥)
Dari Ibnu ‘Abbas radliya Allahu ‘anhuma ia berkata: Bersabda Rosulullah sholla Allahu ‘alaihi wa sallam: Diantara hari-hari tidak ada hari yang lebih agung menurut Allah dan tidak ada hari yang paling di cintai Allah dari pada hari sepuluh (sepuluh hari awal dzulhijjah), maka pada hari itu perbanyaklah membaca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir. HR. Ath-Thobaroni.
3. Melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah
Bagi yang mampu, melaksanakan ibadah haji pada bulan Dzulhijjah adalah amalan utama yang sangat mulia. Haji mabrur dijanjikan surga oleh Rasulullah SAW. Di sisi lain, umrah juga sangat dianjurkan sebagai bentuk ibadah tambahan di bulan ini.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ جِهَادٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ حَجٌّ مَبْرُورٌ
Dari Abu Hurairah radliallahu anhu berkata; Ditanyakan kepada Nabi Shallallahualaihiwasallam: “Amal apakah yang paling utama?”. Beliau menjawab: “Iman kepada Allah dan rasulNya”. Kemudian ditanya lagi: “Kemudian apa?” Beliau menjawab: “Al Jihad fii sabiilillah”. Kemudian ditanya lagi: “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab: “Hajji mabrur”. (HR. Bukhari) [ No. 1519 Fathul Bari] Shahih.
4. Memperbanyak Doa dan Memohon Ampunan
Sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah waktu terbaik untuk memperbanyak doa dan memohon ampunan. Allah SWT sangat dekat dengan hamba-Nya yang bertaubat dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu, manfaatkan waktu ini untuk memperbaiki diri dan membersihkan hati dari dosa.
5. Menjaga Shalat Sunnah dan Dzikir Setelah Shalat Fardhu
Menambah shalat sunnah, seperti shalat duha dan tahajud, serta berdzikir setelah shalat fardhu menjadi amalan yang sangat dianjurkan serta menjalankan sholat Idul Adha. Imam Bukhori menyebutkan dalam Kitab Shohihnya dari Ibnu Abbas bahwa hari-hari yang ditentukan adalah sepuluh hari Dzulhijjah. Dalam hadits shohih disebutkan:
وعن جابر بن عبد الله رضي الله عنه، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: أفضل أيام الدنيا أيام العشر.
Dari Jabir bin Abdullah Rosulullah bersabda: “Hari yang paling utama di dunia adalah hari sepuluh Dzulhijjah”. (Shohihul Jami’).
6. Bersedekah dan Beramal Shalih
Sedekah dan amal baik lainnya sangat dianjurkan di bulan ini. Pahala amal di sepuluh hari pertama Dzulhijjah dilipatgandakan, sehingga setiap kebaikan yang dilakukan akan memberikan manfaat besar bagi diri sendiri dan orang lain seperti berqurban dengan menyembelih hewan ternak selepas shalat Idul Adha hingga hari tasyrik.
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ الْبَرَاءِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ ذَبَحَ بَعْدَ الصَّلَاةِ تَمَّ نُسُكُهُ وَأَصَابَ سُنَّةَ الْمُسْلِمِينَ
Dari Amir dari Al Barra`, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa menyembelih (hewan kurban) setelah shalat (ied) maka ibadah kurbannya telah sempurna dan dia telah melaksanakan sunnah kaum Muslimin dengan tepat.” (HR. Bukhari) [No. 5545 Fathul Bari] Shahih.
7. Mempererat Silaturahim dan Berbakti kepada Orang Tua
Selain ibadah ritual, menjaga hubungan baik dengan keluarga dan berbakti kepada orang tua juga termasuk amalan utama. Hal ini mendatangkan keberkahan dan pahala besar di bulan penuh rahmat ini. (goeh)
-
EKBIS30/10/2025 08:15 WIBDaftar Lengkap Harga BBM Pertamina 30 Oktober 2025: Pertamax Stabil, Dexlite Naik Tipis
-
JABODETABEK30/10/2025 06:15 WIBUsai Hujan Deras, 35 RT di Jakarta Terendam Banjir
-
JABODETABEK30/10/2025 05:30 WIBCuaca Ekstrem! BMKG Prediksi Hujan Petir di Jakarta Selatan dan Timur Hari Ini
-
EKBIS30/10/2025 11:15 WIBHarga Emas Antam Turun Rp 4.000, Berikut Daftar Harga Hari Ini
-
POLITIK30/10/2025 07:00 WIBKetua Komisi II DPR: Jet Pribadi KPU RI Tak Masuk Temuan BPK
-
EKBIS30/10/2025 09:15 WIBPasar Saham RI Menguat, IHSG Tembus 8.184,39 pada Kamis (30/10/2025)
-
DUNIA30/10/2025 08:00 WIBIsrael Bombardir Gaza Lagi, 30 Orang Tewas di Tengah Gencatan Senjata
-
OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIBListyo Sigit Targetkan Balap Sepeda Indonesia Tembus Olimpiade 2028