Connect with us

OASE

Sering Dibaca Nabi Sebelum Tidur, Ini 5 Keutamaan Dahsyat Surah As-Sajdah

Aktualitas.id -

Surah As - Sajdah, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Dalam Al-Qur’an, terdapat beberapa surah yang memiliki keistimewaan khusus dan sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk dibaca secara rutin. Salah satunya adalah Surah As-Sajdah.

Surah ke-32 yang terdiri dari 30 ayat ini termasuk dalam golongan surah Makkiyah. Dinamakan “As-Sajdah” (Sujud) karena pada ayat ke-15 terdapat ayat Sajdah yang menganjurkan pembacanya untuk melakukan sujud tilawah. Tidak hanya berisi tentang proses penciptaan manusia dan kebesaran Allah, surah ini menyimpan berbagai fadhilah (keutamaan) luar biasa bagi siapa saja yang rutin mengamalkannya.

Berikut adalah 5 keutamaan membaca Surah As-Sajdah berdasarkan riwayat hadits shahih:

Rutinitas Rasulullah SAW Sebelum Tidur
Salah satu waktu terbaik membaca Surah As-Sajdah adalah sebelum beristirahat malam. Hal ini merupakan sunnah yang dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau tidak akan tidur sebelum menuntaskan surah ini bersamaan dengan Surah Al-Mulk.

    Diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah RA:

    “Rasulullah SAW tidak tidur sebelum membaca Alif Lam Mim Tanzil (As-Sajdah) dan Tabarakalladzi biyadihil mulku (Al-Mulk).” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Al-Hakim).

    Sunnah Utama di Sholat Subuh Hari Jumat
    Bagi umat Muslim yang ingin meraih kesempurnaan pahala di hari Jumat, membaca Surah As-Sajdah pada rakaat pertama sholat Subuh adalah amalan yang sangat dianjurkan.

      Ibnu Abbas RA menceritakan kebiasaan Rasulullah SAW:

      “Bahwa Rasulullah SAW biasa membaca dalam sholat subuh hari Jumat pada rakaat pertama sesudah Fatihah adalah surat Alif Lam Mim As-Sajdah. Dan pada rakaat kedua sesudah Fatihah adalah surah Hal Ataa ‘alal insaan (Al-Insan).” (HR. Muslim).

      Wasilah Pengampunan Dosa dan Peninggi Derajat
      Membaca Surah As-Sajdah dengan istiqomah dapat menjadi syafa’at (penolong) bagi seorang hamba di hadapan Allah SWT. Dalam sebuah riwayat, surah ini digambarkan akan “membentangkan sayapnya” untuk memohonkan ampunan bagi pembacanya.

        Khalid bin Ma’dan RA berkata bahwa surah ini akan memohon kepada Allah: “Ya Rabbi ampunilah orang ini, karena ia selalu membacaku.” Maka Allah menerima pembelaan tersebut dan berfirman: “Tulislah untuk hamba-Ku itu di tempat tiap dosa dengan kebaikan dan naikkan derajatnya.” (HR. Ad-Darimi).

        Naungan di Hari Kiamat
        Hari Kiamat adalah hari yang sangat panas dan berat, di mana tidak ada naungan selain naungan Allah. Salah satu pelindung bagi seorang mukmin kelak adalah bacaan Surah As-Sajdah yang ia dawamkan (rutinkan) semasa di dunia.

          Nabi SAW bersabda:

          “Alif Lam Mim As-Sajdah datang di hari Kiamat dengan mempunyai dua sayap yang menaungi pembacanya, seraya berkata: Tak ada jalan bagi orang lain atas engkau (untuk menyakiti), tak ada jalan bagi orang lain atas engkau.” (HR. Abu ‘Ubaid).

          Membuat Setan Menangis dan Jaminan Surga
          Keutamaan yang paling dahsyat adalah ketika seorang hamba membaca ayat sajdah dalam surah ini kemudian bersujud. Hal tersebut membuat setan merasa kalah, terpukul, dan menangis karena iri terhadap anak cucu Adam yang patuh kepada Allah.

            Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

            “Bila seorang anak Adam membaca surah As-Sajdah kemudian ia bersujud, maka pergilah setan menepi seraya menangis dan berkata, ‘Betapa celakanya aku! Anak Adam diperintah untuk bersujud, ia pun bersujud, maka ia mendapatkan surga, sedangkan aku diperintah untuk bersujud, aku pun enggan, maka aku mendapatkan neraka’.” (HR. Muslim).

            Dengan besarnya keutamaan tersebut, Surah As-Sajdah menjadi salah satu bacaan yang patut dihafalkan atau setidaknya rutin dibaca (tadarus) oleh umat Muslim, baik sebelum tidur maupun saat sholat Subuh di hari Jumat. (Mun)

            TRENDING

            Exit mobile version