OTOTEK
Pasar Otomotif Indonesia Tunjukkan Potensi Besar dengan Dukungan Kendaraan Ramah Lingkungan

AKTUALITAS.ID – Pasar otomotif Indonesia terus menunjukkan potensi besar untuk berkembang, meskipun menghadapi tantangan dalam penjualan. Dengan pangsa pasar sebesar 30 persen di ASEAN, Indonesia menjadi salah satu pemain utama di kawasan.
Ketua Tim Kerja Industri Alat Transportasi Darat Non Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, Andi Oscar La Galigo, menyebutkan bahwa pasar otomotif Indonesia telah berkembang pesat. Menurutnya, dari total populasi ASEAN sebesar 666 juta orang, Indonesia yang memiliki 280 juta penduduk memberikan kontribusi signifikan terhadap penjualan kendaraan.
“Produksi kendaraan beroda empat di Indonesia sepanjang Januari hingga Oktober 2024 mencapai 996 ribu unit, dengan penjualan domestik sebanyak 710 ribu unit dan ekspor 390 ribu unit. Ini membuktikan bahwa pasar Indonesia sangat berpotensi,” kata Andi dalam sebuah acara di Jakarta.
Optimisme Masa Depan Pasar Otomotif
Ekonom senior Universitas Gadjah Mada, Cyrillus Harinowo, turut menyoroti cerahnya masa depan industri otomotif Tanah Air. Ia menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi di antara negara-negara G20 menjadi katalisator utama.
“Industri otomotif kita memiliki prospek yang sangat baik, terutama dengan berkembangnya energi hijau seperti kendaraan listrik,” ujarnya.
Dukungan Pemerintah untuk Kendaraan Ramah Lingkungan
Untuk mendorong pertumbuhan, pemerintah terus memberikan insentif bagi sektor otomotif, khususnya kendaraan ramah lingkungan. Asisten Deputi Pengembangan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ekko Harjanto, menyatakan bahwa berbagai kebijakan telah diterapkan untuk mempermudah akses masyarakat terhadap kendaraan bermotor, termasuk relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
“Pemerintah memberikan relaksasi PPnBM untuk kendaraan ramah lingkungan seperti Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) dan Battery Electric Vehicle (BEV). Selain itu, program percepatan adopsi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) juga dijalankan, meliputi Bea Masuk 0 persen dan keringanan pajak lainnya,” jelasnya.
Ekko juga menekankan pentingnya pengembangan kendaraan hemat energi dan terjangkau (Low Cost Green Car/LCGC) untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar menengah ke bawah. Hal ini diharapkan dapat memperluas basis konsumen kendaraan bermotor di Indonesia.
Dengan dukungan dari pemerintah dan peningkatan adopsi kendaraan ramah lingkungan, industri otomotif Indonesia diproyeksikan terus tumbuh dan menjadi pilar penting perekonomian nasional. (KAISAR/RAFI)
-
DUNIA17/06/2025 10:15 WIB
Trump Tantang Iran: Mereka Tak Akan Menang Lawan Israel, Lebih Baik Segera Berdamai
-
FOTO17/06/2025 17:20 WIB
FOTO: Penampakan Uang Sitaan Rp2 Triliun dari Kasus CPO Wilmar Group
-
NASIONAL17/06/2025 04:30 WIB
BP Taskin dan BGN Bersatu Bangun 1.000 “Dapur Sehat” di Pelosok Negeri
-
RAGAM17/06/2025 13:30 WIB
Makanan Pedas Bantu Kendalikan Porsi Makan
-
DUNIA17/06/2025 12:15 WIB
Dunia di Ujung Tanduk: Pakistan Ancam Balas Israel dengan Nuklir Jika Iran Diserang
-
NASIONAL17/06/2025 14:00 WIB
Bahas Soal Empat Pulau, Kemendagri Undang Gubernur Sumut dan Gubernur Aceh
-
EKBIS17/06/2025 10:45 WIB
Rupiah Melemah ke Rp16.300/USD, Waspadai Gejolak Geopolitik & Kebijakan Bank Sentral
-
JABODETABEK17/06/2025 05:30 WIB
Waspada Cuaca Ekstrem! Bekasi dan Bogor Diprediksi Diguyur Hujan Lebat 17-18 Juni 2025